Turki: Perang Rusia-Ukraina Makin Tak Terkendali, Kemungkinan Penggunaan Senjata Pemusnah Massal
TRIBUNNEWS.COM- Turki memperingatkan bahaya perang antara Rusia dan Ukraina yang tidak terkendali, berdampak pada wilayah sekitarnya dan dunia seiring dengan ancaman penggunaan senjata pemusnah massal.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan: “Semua senjata konvensional yang dapat digunakan telah digunakan, namun perang Rusia-Ukraina belum berakhir, dan dalam proses ini, perdamaian akan menang atau perang akan lepas kendali.”
Fidan menambahkan, dalam pidatonya di forum saluran Turki berbahasa Inggris TRT World, di Istanbul, pada hari Sabtu, bahwa beberapa negara memberikan senjata ke Ukraina alih-alih memikirkan mencari solusi untuk mencapai perdamaian.
Baca juga: Poseidon, Torpedo Kiamat, Salah Satu dari 6 Senjata Super Rusia, Bisa Picu Tsunami & Radiasi Nuklir
Ia melanjutkan: “Perang Rusia-Ukraina menunjukkan bahwa ada masalah lain yang harus diatasi untuk menjaga keamanan global, dan bahwa kerugian dari perang ini tidak hanya terbatas pada kedua belah pihak, namun dampaknya meluas ke tingkat global. skala."
Fidan menyatakan bahwa eskalasi perang Rusia-Ukraina menunjukkan bagaimana perlombaan senjata meningkat dan berkembang.
Sebelumnya, perang terjadi di wilayah Ukraina, dan senjata pemusnah massal tidak digunakan, dan kini, dengan perkembangan terkini, hal tersebut tidak terjadi Situasi menjadi lebih berbahaya dan tidak dapat diprediksi.
Presiden AS Joe Biden baru-baru ini memberi lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh Atakum yang disediakan oleh Amerika Serikat untuk menyerang Rusia, beberapa bulan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut agar pembatasan penggunaan rudal tersebut dicabut untuk menyerang di luar perbatasannya.
Turki mengumumkan penolakannya terhadap keputusan Biden, dan pada saat yang sama mendesak NATO untuk mempertimbangkan langkah Rusia dalam memodernisasi doktrin nuklirnya.
Menteri Luar Negeri Turki menyerukan untuk mempertimbangkan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin dan memperhatikannya dengan penuh perhatian, dan menekankan bahwa Putin menyatakan bahwa perang akan mencapai titik di mana ia akan membakar semua negara di sekitarnya, atau perdamaian akan terwujud.
Fidan berkata: “Kata-kata Presiden Rusia tidak boleh dipandang sebagai ancaman belaka, melainkan sebagai peringatan dan nasihat agar tidak terbawa suasana.”