News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Kim Jong Nam

PBB Minta Malaysia Buktikan Racun VX yang Dipakai Membunuh Kim Jong Nam

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kim jong nam

Kim Jong-nam meninggal dunia dua pekan silam setelah dua perempuan diduga mengusapkan zat berbahaya tersebut ke wajahKim Jong Nam saat bersiap check in di bandar udara internasional Kuala Lumpur.

Kedua perempuan asal Vietnam dan Indonesia ini mengaku mereka melakukan aksi tersebut sebagai bagian sebuah "reality show" televisi.

Kepada sejumlah pejabat KBRI Kuala Lumpur, Siti Aisyah (25) mengatakan dirinya mendapat bayaran 400 ringgit untuk mengusap wajah Kim Jong-nam dengan semacam "baby oil" sebagai bagian dari adegan acara reality show televisi.

Doan Thi Huong, perempuan dari Vietnam kelahiran 1988, juga mengaku dirinya tengah ambil bagian dalam sebuah acara televisi.
PBB sudah menggolongkan VX sebagai senjata pemusnah massal.

Satu tetes di kulit bisa menyebabkan kematian dalam beberapa menit saja.

Polisi Malaysia mengatakan, kedua perempuan itu sudah dilatih untuk mencuci tangan setelah selesai melakukan aksi mereka.

Beberapa pakar memperkirakan, keduanya mungkin mengusap wajah Kim Jong Nam dengan dua jenis elemen VX yang tak berbahaya, tapi menjadi sangat mematikan ketika keduanya bercampur.

Selain Siti dan perempuan Vietnam itu, seorang pria berkewarganegaraan Korea Utara ditahan terkait kasus pembunuhan ini.

Setidaknya tujuh tersangka lain tengah dicari untuk dimintai keterangan oleh polisi, termasuk Hyon Kwang Song (44), sekretaris kedua di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur.

Pada Minggu (26/2/2017) aparat Malaysia menyisir bandar udara internasional Kuala Lumpur untuk mencari jejak racun VX dan menyatakan tempat itu aman.

Mereka juga tengah menganalisis sampel yang diperoleh di sebuah apartemen yang diyakini disewa para tersangka.

Pemerintah Korea Utara sudah mengeluarkan pernyataan yang berisi bantahan keterlibatan negara dalam kasus tewasnya Kim. (AFP/CNA/Reuters/AP/Bernama).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini