TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA – Jaksa penuntut umum Brasil ingin menyelidiki keterlibatan lebih dari 100 politisi dalam kasus korupsi skala masif terkait BUMN Petrobras.
Informasi itu disampaikan oleh sumber yang dekat dengan kasus tersebut, Kamis (16/3/2017), sebagaimana dilaporkan pada Jumat (17/3/2017).
Namun, daftar nama-nama para tersangka kasus korupsi yang bersifat eksplosif ini belum diungkapkan secara resmi ke ruang publik, seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Berbicara dengan syarat tanpa menyebut nama, sumber mengatakan, ada "mungkin lebih dari 100" politisi yang saat ini masih menikmati kekebalan penuntutan di pengadilan.
Mereka sedang duduk sebagai anggota Kongres dan menteri kabinet dalam pemerintahan Presiden Michel Temer, yang berhaluan kanan-tengah.
Jaksa Rodrigo Janot, Selasa (14/3/2017) lalu, telah meminta izin kepada Mahkamah Agung, satu-satunya lembaga yang dapat mengadili para tersangka tersebut, untuk membuka 83 penyelidikan baru terkait skema korupsi skala luas yang berpusat pada perusahaan minyak negara, Petrobras.
Beberapa situs berita Brasil mengatakan, sedikitnya lima menteri dalam kabinet Temer bakal diperiksa penyidik. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Aloysio Nunes.
Dua ketua parlemen juga berada dalam daftar yang disangka terlibat dalam kasus “perampokan uang rakyat” di negara yang sedang berkembang di Amerika Selatan itu.
Mantan Presiden Dilma Rousseff, pendahulu dan mentornya Luiz Inacio Lula da Silva, dan sejumlah tokoh besar dalam kancah politik Brasil, juga tersangkut kasus tersebut.
Kasus korupsi berjemaah ini telah membalikkan politik di Brazil, dari negara berekonomi besar di Amerika Latin, menjadi negara yang sedang bergulat untuk keluar dari resesi terburuk dalam sejarah negara itu.