Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Majalah Gekkan Jitsuwa Document yang banyak memberitakan kisah mafia Jepang (yakuza) akhirnya menerbitkan edisi terakhir Mei 2017, hari ini Rabu (29/3/2017) dengan permintaan maaf dari redaksi tetapi tak menyebut alasannya.
"Kami tahu majalah tersebut kuroji (menguntungkan) tidak rugi, lalu mengapa dihentikan penerbitannya? Selama ini banyak sekali memberitakan kisah yakuza dan kemungkinan kurang disukai pihak kepolisian, karena mungkin polisi menduga pula hasil keuntungannya ada yang masuk ke kantong yakuza. Dan hal tersebut jelas dilarang menurut UU Anti Yakuza yang aktif diimplementasikan sejak 2011," kata sumber Tribunnews.com, Rabu (29/3/2017).
Penelusuran Tribunnews.com, porsi pemberitaan mengenai yakuza sangat banyak di majalah ini. Dari sekitar 200 halaman, sekitar 40 halaman (20 persen) tiap kali penerbitan menyajikan berita soal yakuza.
Sisanya menampilkan komik, cerita seks, kejahatan lain di Jepang dan berbagai kisah menarik umumnya di dunia hitam Jepang atau pun selebriti Jepang.
Myway Publishing, penerbit bulanan majalah tersebut yang menampilkan para pimpinan yakuza Jepang pada edisi terakhirnya ini, tidak menyebut jelas alasan penghentian penerbitan majalah ini.
Majalah ini karena selalu banyak mengenai kisah Yakuza, konbini Seven Eleven yang punya rantai penjualan terbesar di Jepang, akhirnya tidak memperkenankan menjual majalah ini.
Baca: Pinjamkan Namanya kepada Yakuza, Wartawan TV Jepang Didenda 300 Ribu Yen
Jadi umumnya konbini kecil atau toko majalah lain yang menjualnya. Namun toko lain termasuk toko buku kecil berusaha menjualnya karena memang selalu laku terjual.
Penerbitan pertama sejak tahun 1984, majalah Document ini selalu menampilkan berita mengenai dunia yakuza yang terakhir dan banyak dicari pembacanya.
Juga mengenai dunia seks, video porna Jepang dan seks komersial lainnya.
Isi penerbitan terakhir membahas mengenai perebutan kelompok yakuza di Kyoto, Aizukotetsu-kai yang pecah dua.
Pemimpin lama mendukung Kobe Yamaguchigumi dan pemimpin baru yang muda mendukung Yamaguchigumi.
Kelompok ini diperebutkan karena menguntungkan banyak mendapatkan penghasilan dari berbagai perusahaan di Kyoto.
Selain soal Yakuza juga erotika dan kelompok kanan Jepang yang nasionalis dan kadang kala berlaku sebagai kelompok anak nakal, kelompok bermotor jalanan serta hal-hal seram di dunia hitam banyak ditampilkan di sini.