News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penumpang Pesawat United Airlines Diseret Keluar Gara-gara Ini

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto-foto yang diunggah penumpang United Airlines rute Chicago-Kentucky ke media sosial Twitter ini memperlihatkan perilaku kasar petugas keamanan bandara di Chicago saat menyeret seorang penumpang.

TRIBUNNEWS.COM, CHICAGO - Seorang petugas keamanan penerbangan dinonaktifkan setelah menyeret seorang penumpang pria dari sebuah penerbangan United Airlines.

Petugas menyeret pria itu demi memberikan tempat bagi karyawan maskapai penerbangan tersebut.

Demikian otorita penerbangan Chicago, Senin (10/4/2017).

Petugas itu, satu dari tiga orang yang terlibat dalam insiden pada Minggu (9/4/2017) tersebut, dianggap tidak mengikuti prosedur yang berlaku.

"Perilaku petugas keamanan penerbangan itu sama sekali tak dapat kami terima," demikian pernyataan resmi Departemen penerbangan Chicago.

Insiden itu menjadi salah satu trending topic Twitter ketika para pengguna media sosial itu menyebarkan video insiden tersebut sebagai bentuk kekesalan mereka.

Insiden memalukan itu terjadi dalam penerbangan United Airlines yang akan melayani rute Chicago menuju Louisville, Kentucky.

Video yang diunggah akun @Tyler_Bridges itu memperlihatkan tiga petugas keamanan bergumul dengan seorang penumpang yang sudah duduk di tempatnya.

Sekilas terlihat bahwa penumpang itu adalah seorang keturunan Asia yang sudah tidak muda lagi.

Ketiga petugas tersebut akhirnya sukses mengeluarkan penumpang itu dari kursinya dan menyeretnya di lantai kabin penumpang.

Menurut sejumlah saksi mata, petugas memilih secara acak satu dari empat penumpang untuk meninggalkan pesawat yang penuh itu.

Pria yang akhirnya ditunjuk untuk meninggalkan pesawat memprotes dan mengatakan dia adalah seorang dokter yang harus menengok pasiennya di Kentucky.

Karena petugas tak menggubris alasannya, penumpang itu kemudian menghubungi pengacaranya.

Dalam video yang diunggah ke Twitter itu, terdengar suara seorang perempuan berteriak saat petugas menyeret pria tersebut.

"Ya Tuhan. Apa yang kamu lakukan? Ini semua salah. Ya Tuhan. Lihat apa kalian lakukan kepadanya, kalian melukai mulutnya," ujar perempuan itu.

Manajemen United Airlines awalnya meminta empat penumpang untuk secara sukarela turun dari pesawat dan terbang keesokan harinya.

Sebagai kompensasi, maskapai menyediakan uang tunai 800 dolar dan semalam menginap di sebuah hotel. Namun, tak ada yang menanggapi tawaran tersebut.

Petugas kemudian melakukan pemilihan acak dengan menggunakan komputer. Tiga orang menerima tawaran itu tetapi satu orang menolak.

Akibat penolakan, petugas dari kepolisian udara Chicago masuk ke dalam kabin. Tyler Bridge, pengunggah video yang juga penumpang di dalam penerbangan itu, mengatakan wajah pria tersebut berdarah.

"Semua penumpang terkejut dan merasa iba. Di dalam pesawat itu terdapat beberapa anak-anak yang terlihat sangat takut akibat insiden tersebut," ujar Bridge.

Seorang penumpang sempat bertanya apakah manajemen United Airlines tak bisa menyewa mobil untuk para pilotnya ketimbang mengusir penumpang yang sudah ada di dalam pesawat.

Seorang penumpang bernama Jayse D Anspach lewat akun Twitter-nya menuliskan: "Tak ada yang mau (pergi), jadi @United memutuskan untuk memilih. Mereka memilih seorang dokter Asia dan istrinya."

Saat petugas menyeretnya, wajah pria itu menghantam sandaran tangan yang membuat mulutnya terluka.

"Nampaknya dia pingsan karena dia terlihat lemas dan tak bergerak. Mereka lalu menyeretnya seperti menyeret boneka," ujar Anspach.

Saat itu, manajemen United Airlines mengatakan, mereka sudah menjalankan prosedur yang sudah ditetapkan.

Namun kemudian, CEO United Airlines Oscar Munoz meminta maaf atas insiden memalukan tersebut.

"Ini adalah sebuah peristiwa yang tak diharapkan terjadi di United Airlines. Saya meminta maaf karena harus memindahkan pelanggan kami," ujar Munoz.

"Tim kami sedang menyelidiki sesegera mungkin tentang apa yang telah terjadi," tambah dia.

Munoz menambahkan, pihaknya berusaha menghubungi langsung para penumpang itu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Di media sosial, para netizen mengecam kebijakan maskapai memindahkan penumpang yang sudah membayar tiket untuk mengakomodasi para stafnya.

"Mereka adalah warga berusia lanjut dan mereka menyeret dia agar staf maskapai bisa mengambil tempat dudukny," ujar salah seorang netizen.

Netizen lain mempertanyakan apakah sang dokter tetap akan diseret dengan kasar jika dia bukan keturunan Asia.(Ervan Hardoko/Telegraph)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini