Dari istri pertamanya, Duterte dikaruniai tiga anak: Paolo (41); Sara (38), dan Sebastian.
Duterte juga mempunya putri berusia 13 tahun bernama Veronica—atau Kitty—dari pasangannya saat ini, mantan putri kecantikan Filipina, Cielito "Honeylet" Avancena.
Sebagai seorang pemimpin negara, Duterte kerap digambarkan sebagai seseorang dengan gaya bicara ceplas-ceplos dan bertangan besi.
Gayanya tersebut disikapi dengan waspada oleh berbagai kelompok HAM dan negara-negara asing, namun di sisi lain dia disukai pendukungnya.
Sebagai seorang ayah, menurut sejumlah pengamat politik, gaya Duterte tidak beda jauh. Dia kerap mengolok-olok anak-anaknya di depan umum, seperti ketika menyebut putrinya, Sara, sebagai 'ratu drama' karena mengaku diperkosa.
Dia juga berkata tak akan segan membunuh mereka jika ada yang terlibat narkoba.
Tukang cerita yang hebat
Joseph Franco, peneliti dari lembaga S Rajatnam School of International Studies, menggambarkan gaya Duterte sebagai orangtua adalah "Macan Asia bercampur karakter Latino yang macho agar anak-anaknya menghormati orangtua."
"Hubungan Duterte dan Sebastian lebih renggang ketimbang dengan saudara-saudaranya yang terjun ke politik," kata Franco.
Namun, sambungnya, Duterte menutupi itu dengan berperan sebagai tukang cerita yang hebat.
"Ayah yang mendorong perilaku yang baik terhadap anak yang menyimpang, bagus untuk mata," kata Franco.
"Tiada yang lebih baik selain menciptakan narasi soal kehidupan manusia untuk membuat otak di balik peperangan terhadap narkoba lebih humanis," kata Franco lagi.
Tidak seperti ayah dan kakak-kakaknya yang menekuni ilmu hukum, Sebastian memilih ilmu politik.
Meski tidak pernah mengutarakan berminat terjun ke politik, dia mengaku kepada pembawa acara televisi, Luchi Cruz-Valdes, bahwa dia "tidak menutup pintu" terhadap karier politik.