Kedua, kerja sama pemberantasan radikalisme dan terorisme harus ditingkatkan, termasuk: pertukaran informasi intelijen; pertukaran penanganan FTF (Foreign Terrorist Fighters), peningkatan kapasitas. Semua sumber pendanaan harus dihentikan. Kita semua tahu banyaknya dana yang mengalir sampai ke akar rumput di banyak negara dalam rangka penyebaran ideologi ekstrem dan radikal.
Ketiga, upaya menyelesaikan akar masalah harus ditingkatkan, ketimpangan dan ketidakadilan harus diakhiri; pemberdayaan ekonomi yang inklusif harus diperkuat
Keempat, saya berharap bahwa setiap dari kita harus berani menjadi “part of solution” dan bukan “part of problem” dari upaya pemberantasan terorisme. Setiap dari kita harus dapat menjadi bagian upaya penciptaan perdamaian dunia.
Foto: Biro Pers Setpres," tulisnya pada laman Facebook yang diunggah pada Senin (22/ 5/2017).
Catatan Jokowi sudah ratusan kali dibagikan. Netizen yang membaca catatan tersebut langsung berkomentar.
Respati Anggraini Merciaty: "Bagus pak pidatonya penempatan no urutan pidatonya sdh pas."
Agus Suro: "Keren pak Jok."
Afrizon Saputra: "Nah yg ini aku setuju bung."
Sebelumnya dikabarkan Presiden Jokowi memulai kunjungan kerja di Arab Saudi pada Minggu (21/5/2017).
Agenda Jokowi di negara tersebut untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Islam Amerika di King Abdulaziz Convention Center, Riyadh.
Hal tersebut diketahui berdasarkan informasi Biro Pres Media dan Informasi.
Kunjungan kerja tersebut, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dan Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/KPN Andri Hadi, dilansir dari Kompas.com.
Artikel ini sudah dipublikasikan di laman situs TRIBUNWOW.com dengan judul 'Mengejutkan! Raja Salman Sebut Negara Ini Sponsor Terorisme Dunia'.