TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Tentara Filipina menemukan sejumlah jenazah warga sipil yang diduga dieksekusi kelompok militan Maute di sebua jurang di kota Marawi yang terkepung.
Delapan jenazah itu, sebagian besar dalam kondisi terikat dengan luka tembakan di kepala, adalah para pekerja yang dicegat kelompok Maute saat hendak meninggalkan kota itu.
Tentara juga menemukan sembilan selongsong peluru di jalan yang berlumuran darah di tepi jurang itu.
Baca: Intelijen Sebut Pendiri Militan Maute di Filipina Berasal dari Indonesia, Ini Indentitasnya
Tak hanya ditembak, di salah satu jenazah itu terpasang tulisan berbunyi "Munafik".
"Mereka adalah warga sipil dan para perempuan. Para teroris ini sangat anti-rakyat. Kami menemukan jenazah mereka akhir pekan lalu," kata juru bicara militer regional, Letnan Kolonel Jo-ar Herrera.
Seorang perwira kepolisian Marawi Jamail Mangadang mengatakan, orang-orang yang dieksekusi itu adalah para tukang kayu yang ikut dalam rombongan evakuasi yang dicegat militan pada Sabtu lalu.
Sementara itu Gubernur Wilayah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) Mujiv Hataman memerintahkan penyelidikan eksekusi brutal kedelapan orang tersebut.
Baca: Pemerintah Berupaya Membendung Militan ISIS Kabur dari Filipina Masuk ke Indonesia
Penemuan ini memastikan spekulasi yang menyebut bahwa kelompok Maute mengeksekusi warga sipil dalam krisis di kota Marawi.
Militer Filipina yakin aksi pembantaian ini adalah merupakan aksi kelompok Maute mendapatkan pengakuan dari ISIS sebagai perpanjangan tangan kelompok itu di Asia Tenggara.
Sepanjang akhir pekan lalu, tentara Filipina mengirimkan pasukan tambahan dan mengerahkan helikopter untuk menembaki posisi para militan yang menguasai gedung-gedung dan sebuah jembatan di dalam kota itu.
Sumber: The Philippines Star
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Tentara Temukan 8 Warga Sipil yang Dieksekusi Militan di Kota Marawi