TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Sebanyak 36 orang dikabarkan tewas dalam insiden penembakan di sebuah kasino di Filipina, Jumat (2/6/2016).
Insiden tersebut terjadi tepatnya di kompleks kasino dan Hotel Resorts World Manila, Manila, Filipina, pada dini hari waktu setempat.
Kepolisian dan otoritas setempat menerima laporan soal adanya seorang pria bersenjata yang menyerbu sebuah kasino dan menembak secara membabi buta.
Menurut saksi mata, pria tersebut menembaki sejumlah mesin kasino dan televisi serta menuang bensin ke atas meja judi lalu membakarnya.
Pria itu kemudian memasukkan sejumlah chip kasino senilai 311 juta peso Filipina (Rp 83,5 juta) ke dalam tasnya dan kabur.
Polisi lalu menemukan pria tersebut tewas membakar dirinya di sebuah kamar hotel.
"Pria itu sepertinya orang Kaukasia, bisa bicara bahasa Inggris, berbadan besar dan berkulit putih, kemungkinan warga asing," ujar seorang polisi Manila.
Kejadian itu juga mencederai 70 orang, yang 54 orang di antaranya telah mendapat penanganan tenaga medis di rumah sakit.
Baca: PM Jepang Sambut Positif Keputusan UNSC terkait Sanksi kepada Korea Utara
Polisi juga menemukan puluhan jenazah di lantai dua dan lantai tiga area kasino tersebut.
Meski banyak korban jiwa, polisi mengatakan tidak ada dari korban yang terkena tembakan pria tersebut.
Resorts World Manila merupakan resort kasino terbesar di Filipina, yang berlokasi di daerah strategis, yakni di Pasay City, daerah metropolitan di Manila.
Pemerintah Filipina menyebut insiden penembakan di sebuah kasino di Filipina, Jumat (2/6/2017) bukanlah aksi teror.
Insiden tersebut terjadi tepatnya di kompleks kasino dan hotel Resorts World Manila, Manila, Filipina, pada dini hari waktu setempat.
Kepolisian dan otoritas setempat menerima laporan soal adanya seorang pria bersenjata yang menyerbu sebuah kasino dan menembak secara membabi buta.
Menurut juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella, serangan tersebut tidak terkait terorisme, sebab dilakukan oleh pria yang bermental tak stabil.
"Semua indikasi (motif) tertuju pada aksi kriminal yang dilakukan oleh seorang individu yang mentalnya terganggu," jelas Ernesto Abella.
"Meski pelaku beberapa kali menembak, tidak ada indikasi yang membuktikan bahwa ia ingin melukai atau menembaki orang lain," katanya lagi.
Kepolisian setempat juga mengatakan bahwa 36 orang yang tewas kehilangan nyawanya lantaran sesak napas oleh kebakaran yang ditimbulkan oleh pelaku.
Yang diketahui tewas akibat luka tembakan adalah pelaku, yang setelah melakukan aksinya bunuh diri. (Inquirer/The Sun/rvc)