Awalnya memang dikira lelaki ini sedih karena tak punya uang.
Tapi ternyata bukan.
Simak kisah selengkapnya di bawah ini :
Dia terlihat menangis.
Aku lihat dia membuka dompetnya.
Lama sekali dompet itu dia perhatikan.
Sambil sesekali jari-jarinya mengelus-elus dompet tersebut.
Namun yang membuatku merasa kasihan, sesekali satpam itu mengusap air mata yang meleleh di pipinya.
Aku pun menduga dia sedang mengalami masalah keuangan karena tidak bisa mengirim ke kampung halaman.
Rupanya aku salah.
Saat aku intip, ternyata dia sedang memandangi foto anaknya.
Aku pun paham bahwa seorang ayah yang jauh dari keluarga sedang merindukan anaknya.
Begitulah kasih seorang ayah.
Bila dekat, terlihat tegas.
Tapi bila berjauhan, hatinya penuh kelembutan.
Yang ada hanya air mata dan kasih sayang. (TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya)