TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah spanyol menawarkan kerjasama di bidang pertahanan.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto usai menemui Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Jose Maria Matres Manso, di kantor Wiranto, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2017).
Menkopolhukam menyebut sang duta besar yang sebelumnya menjabat Dubes Spanyol di Mali yang saat ini masih diganggu oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), menawarkan bantuan kerjasama di bidang terorisme.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menurutnya perlu lebih banyak belajar soal penedkatan lunak dan keras, dalam menangani aksi teror.
"Dan Spanyol punya pengalaman itu," ujarnya.
Selain itu Spanyol sudah cukup maju dalam pertahanan siber, juga menawarkan bantuan kerjasama kepada Indonesia, yang saat ini tengah membentu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Negeri Matador tersebtu juga menawari perpanjangan kerjasama di bidang pertahanan udara.
"Kita sudah mempunyai pengalaman yang cukup panjang dengan spanyol dengan demikian perkembangan perkara ke arah yang lebih maju sangat dimungkinkan," terangnya.
Soal detail dari kerjasama-kerjasama tersebtu, Wiranto menyebut hal itu belum dibahas lebih lanjut.
Kata dia seperti pada umumnya kerjasama di bidang pertahanan, termasuk pembelian alat utama sistem senjata (alutsista), harus ada transfer teknologi.
"Jadi bisa buat industri di sini. membuat industri kan tidak mudah apalagi industri alutista selaku dihubungkan dengan pasar. Kalau hanya untuk kepentingan dalam negeri akan rugi terlalu mahal kalau hanya untuk konsumsi dalam negeri," ujarnya.