TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru berkuasa selama 170 hari tetapi dia sudah menghabiskan 22 persen waktunya di lapangan-lapangan golf.
Menurut riset yang dilakukan NBC News, Trump diketahui menghabiskan 37 hari dari seluruh 170 hari kerjanya di berbagai lapangan golf.
Pada Minggu (9/7/2017), sekembalinya dari KTT G20 di Jerman, Trump langsung melakukan perjalanan golf di Virginia.
Selain itu, Trump juga menghabiskan 51 hari kerjanya di berbagai properti milik pribadinya yang tersebar di seluruh Amerika Serikat.
Baca: Inilah Pesan-pesan Obama Untuk Indonesia
Salah satu properti yang paling sering dikunjungi Trump adalah klub mewah Mar-a-Lago di Florida yang dikunjunginya sebanyak 25 kali.
Selain itu, Trump juga tercatat empat kali mampir di hotel miliknya di Washington DC.
Tak hanya itu, Trump juga tercatat berkunjung selama 37 kali ke berbagai lapangan golf miliknya di berbagai penjuru Amerika.
Hal ini menjadi ironis karena selama kampanye Trump mendorong rakyat untuk memilihnya karena dia akan bekerja keras dan jarang meninggalkan Washington DC.
Dia bahkan berjanji tak akan berlibur atau main golf karena sebagai presiden banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya.
"Saya suka golf tetapi jika saya di Gedung Putih, maka saya kira saya tak akan bermain golf lagi. Saya hanya akan tinggal di Gedung Putih dan bekerja," ujar Trump setahun lalu.
Bahkan, sebelum menjadi presiden, Trump kerap mengkritik Presiden Barack Obama yang disebutnya terlalu sering bermain golf dan berlibur.
Ironisnya, menurut The New York Times, Trump tercatat lebih banyak mengunjungi lapangan golf dibanding tiga presiden pendahulunya.
Politifact bahkan mencatat, di kurun waktu yang sama Obama hanya tercatat satu kali bermain golf dibanding Trump yang sudah melakukannya sebanyak 15 kali.
Trump juga kerap mengunjungi Mar-a-Lago, properti mewah miliknya di Florida yang dia sebut sebagai "Gedung Putih di Selatan" dan klub-klub lain miliknya hampir di setiap pekan.
Di Mar-a-Lago pula Trump menjamu sejumlah pemimpin dunia seperti Presiden China Xi Jinping dan PM Jepang Shinzo Abe.
Di klub mewah itu juga Trump menginstruksikan serangan rudal tomahawak ke pangkalan udara Suriah beberapa waktu lalu.
Sudah barang tentu perjalanan Trump ini harus dibayar negara dari uang pajak rakyat.
Negara harus membiayai ongkos Air Force One, Secret Service, angkatan udara, kepolisian setempat, penjaga pantai, dan institusi lainnya.
Sayangnya, berapa besar jumlah biaya ini tak bisa dipastikan karena tak pernah dipublikasikan.
Penulis:Ervan Hardoko
Sumber: Independent, ABC News
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Sekitar 22 Persen Masa Kerja Presiden Trump "Dibuang" di Lapangan Golf