News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ucapan Selamat Trump untuk Keberhasilan Irak Rebut Kota Mosul dari Tangan ISIS

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyampaikan selamat kepada Irak yang baru saja merebut kembali wilayah Mosul dari tangan ISIS.

Ucapan selamat itu disampaikan Trump kepada Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, tentara keamanan Irak dan seluruh rakyat Irak dalam rangka menyambut kemenangan mereka melawan teroris.

Trump juga menyatakan belasungkawa kepada ribuan rakyat Irak yang dibunuh oleh ISIS.

Trump mengatakan, keberhasilan Irak merebut kembali Mosul menunjukkan ISIS tidak lagi memiliki banyak waktu di Irak dan Suriah.

"AS akan terus berusaha untuk meruntuhkan organisasi "ISIS" hingga tuntas." Demikian Gedung Putih menyatakan dalam keterangan persnya, Senin (10/7/2017).

Kota Mosul di Irak utara mulai menghadapi babak baru yang lebih sulit setelah Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, mengumumkan kemenangan pasukannya atas milisi ISIS di Mosul.

Jika konsolidasi tak segera dilakukan secara benar di kota itu, Mosul bisa jatuh lagi ke tangan ISIS.

Wakil Dewan Provinsi Nineveh Nuruddin Qablan, dalam wawancara dengan harian berbahasa Arab, Asharq al-Awsat, Senin (10/7/2017), mengatakan, era lebih sulit justru kini dimulai di kota Mosul di tengah pertarungan regional, konflik politik internal Irak, tantangan keamanan, dan pembangunan kembali kota itu.

Akibat pertempuran antara pasukan Irak dan milisi ISIS, lebih dari 900.000 warga Mosul menjadi pengungsi, sebagaimana dilaporkan harian Kompas, Selasa (11/7/2017).

Menurut Qablan, tantangan pemerintah Mosul mendatang, yakni mereka harus segera membangun kembali kota Mosul dan mengembalikan para pengungsi itu ke rumah-rumah mereka.

Selain itu, mereka juga harus mampu mengontrol keamanan yang masih rawan dan mengikis habis sisa-sisa doktrin ISIS di kota itu.

Mantan perwira tinggi militer Irak, Abdel Karim al-Obeidi, dalam wawancara dengan harian Asharq al-Awsat, Senin kemarin, juga mengungkapkan, masih terjadi perdebatan tentang siapa yang akan memerintah kota Mosul pasca-era ISIS.

Ia menyebutkan, informasi masih simpang siur tentang apakah militer atau sipil yang akan memerintah kota Mosul.

Namun, lanjut al-Obeidi, siapa pun yang akan memerintah kota Mosul, ia harus figur yang profesional, memiliki kapasitas, serta memiliki hubungan baik dengan pemerintah pusat Baghdad dan pemerintah otonomi Kurdistan.

Pertempuran melawan ISIS untuk merebut wilayah barat kota Mosul, termasuk Kota Tua, berlangsung hampir lima bulan, yakni mulai 19 Februari 2017. (Xinhua/CRI/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini