TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Sebuah video yang memperlihatkan seorang lelaki paruh baya berpakaian seperti perempuan selama 20 tahun terakhir, populer di media sosial Cina. Hal itu dilakukan si laki-laki "untuk membantu ibunya, seorang penderita gangguan jiwa, agar bisa mengurangi duka atas kematian putrinya."
Video yang diunggah di situs Pear Video tersebut telah ditonton lebih 4,2 juta kali di media sosial Weibo dan telah diberitakan berbagai portal berita besar di Cina.
Video memperlihatkan si lelaki, yang berasal dari Guilin, merawat ibunya sembari mengenakan pakaian tradisional cheongsam.
Kepada Pear Video dia mengungkapkan mulai berpakaian seperti mendiang kakak perempuannya ketika melihat ibunya memperlihatkan tanda-tanda kelainan jiwa menyusul wafatnya sang putri.
Pria itu mengaku setelah si ibu melihatnya berpakaian seperti mendiang kakak perempuannya, ibunya percaya bahwa putrinya telah kembali hidup.
"Dia bahagia sekali, jadi saya terus saja begini," katanya.
"Sejak itu saya hidup seperti perempuan," tambahnya. "Saya tak punya lagi pakaian laki-laki."
Dalam video itu terlihat sang ibu menyebut anak lelakinya itu: "Putri saya. Ketika anak perempuan saya yang lain meninggal, dia (si lelaki) jadi anak perempuan saya yang baru."
Lelaki itu mengungkapkan dia tidak peduli apa kata orang, karena yang dilakukannya itu "adalah untuk ibunya".
"Kenapa saya harus pedulikan orang yang menertawakan saya?" ceritanya.
Ribuan orang telah berkomentar di media sosial Sina Weibo dengan menggunakan berbagai hashtag. Misalnya #HePosedAsHisDeadSisterFor20Years# atau "DiaBerpakaianSepertiMendiangSaudarinyaSelama20Tahun".
Sejumlah unggahaan bahkan memuji si lelaki, bahwa tindakannya itu sangat "menyentuh".
"Untuk membuat ibunya bahagia, dia berpakaian sebagai perempuan selama 20 tahun. Tidak peduli bagaimanapun caramu melihat ini, kamu harus memuji lelaki ini!" tulis seorang netizen.
"Dia lelaki sejati," tulis seorang pengguna Weibo.
"Dia cantik sebagai perempuan," unggah netizen lainnya.
Namun, tidak sedikit netizen yang mencibir.
Seorang pengguna menyebut "ibunya pasti sudah sukses sekali mengontrol kehidupan anaknya". Sementara yang lain berujar, "Anaknya ini benar-benar sayang ibu atau hanya mencari alasan supaya jadi waria?"
"Terus ibunya nggak bertanya-tanya ya, kemana anak laki-lakinya?"
Kasih sayang pada orang tua
Penghormatan pada orang tua dan nenek moyang sangatlah penting dalam budaya Cina. Nilai ini juga kerap diperdebatkan di media sosial belakangan ini.
Konsep yang bermula sejak periode tahun 400 SM itu menjadi nilai utama dalam ajaran konfusianisme .
Sikap hormat pada orang tua ini bahkan menjadi syarat dalam pemilihan pejabat sejak era Dinasti Han (Tahun 206 SM hingga tahun 220)