Tahun Yubileum akan dimulai pada malam Natal atau Selasa (24/12) dan berakhir pada 6 Januari 2026. Bagaimana asal mula tradisi umat Katolik yang sudah berlangsung berabad-abad ini?
Bagi lebih dari 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia, perayaan malam Natal tahun ini akan terasa berbeda.
Selain merayakan kelahiran Yesus Kristus, Gereja Katolik akan memperingati sesuatu yang hanya terjadi dua kali dalam setiap abad: Tahun Suci atau Yubileum.
Paus Fransiskus pada Mei silam mengumumkan Yubileum akan berlangsung sepanjang tahun 2025 hingga 6 Januari 2026 dengan moto "Peziarah Harapan".
BBC mewawancarai sejumlah teolog dan sejarawan serta meninjau teks-teks suci dan sejarah untuk mengenal latar belakang dan makna dari Yubileum.
Sejak zaman Nabi Musa
Dalam keterangan resmi Vatikan, nama "Yubileum" diberikan untuk tahun tertentu dan istimewa dalam kalender liturgi.
Tahun Yubileum juga memiliki riwayat dalam Alkitab.
Dalam kitab Imamat yang merupakan bagian dari Perjanjian Lama, Tuhan berfirman kepada Nabi Musa untuk membebaskan semua penduduk negeri pada tahun yang ke-50 sebagai Yubileum.
"Itu adalah peristiwa pembebasan akbar. Semacam pengampunan umum," jelas Paus Fransiskus pada tahun 2015.
Andres Martínez Esteban, profesor Sejarah Gereja di Universitas San Dámaso di Spanyol mengatakan kepada BBC Mundo bahwa peristiwa Yubileum adalah "waktu bagi warga Israel untuk membangun kembali hubungannya dengan Tuhan dan kembali ke kehidupan yang adil dan bermoral".
Istilah Yubileum diyakini berasal dari kata Ibrani yakni "yobel".
Yobel sendiri adalah alat musik tiup yang terbuat dari tanduk domba jantan. Orang Yahudi menggunakan yobel untuk menandai dimulainya perayaan ini.
Tujuan spiritual dan duniawi
Yubileum Yahudi memiliki tujuan spiritual dan material.