"Sementara, tembikar batu, dianggap sebagai bahan yang murni dan tak akan pecah," sambung Adler.
Praktik itu pun pula yang dicatat dalam Alkitab-Perjanjian Baru tentang pernikahan di Kana.
"Memang, sejauh ini di situs itu kami belum menemukan produksi tempayan besar semacam itu," kata Adler.
"Tapi, wadah batu yang biasa digunakan di Kana kemungkinan diproduksi di lokasi semacam ini, di daerah sekitar sini," sambung Adler.
Adler mengatakan, sebelum penggalian di Reineh, dua situs serupa telah digali, keduanya berada di dekat Jerusalem.
"Yang mengasyikkan di sini adalah untuk pertama kalinya kita memiliki bukti fisik produksi wadah-wadah dari batu di Galilea," kata dia.
"Pertanyaannya selanjutnya adalah siapakah orang-orang yang dulu tinggal di Galilea ini?" (Glori K. Wadrianto)
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Semasa dengan Mujizat Yesus, Bengkel Perkakas Batu Didapati di Galilea