Tentara telah ditempatkan di Stasiun kereta api dan bangunan pemerintahan sejak serangan teror Paris pada 2015, ketika serangan teroris terjadi di Brussels pertama kali.
Ibukota Belgia tersebut dalam keadaan siaga tinggi sejak bom bunuh diri menyerang bandara Zavantem dan Stasiun metro Maalbeek dekat Uni Eropa quarter pada Maret 2016 dan menewaskan 32 orang serta melukai ratusan lebih.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut yang dilakukan selnya yang berbasis di Brussels sama dengan yang terjadi pada November 2015, yakni aksi bom bunuh diri dan penembakan di Paris yang menyisahkan duka mendalam tewasnya 130 orang.
Pemerintah Belgia menghela napas lega pada Juni lalu, ketika seorang pria yang mencoba untuk mengebom Stasiun Brussels berhasil ditembak mati seorang prajurit.
Pemerintah Belgia mengidentifikasi orang dalam insiden itu sebagai warga negara Maroko berusia 36 tahun dengan inisial O Z, sementara media lokal menamainya sebagai Oussama Zariouh.
Tidak ada yang cedera dalam serangan yanng berhasil digagalkan di Brussels Central station. (AFP/CNA)