Sementara Hudoidodova sendiri tidak mengenal dan belum pernah bertemu dengan Asrorov hingga hari pernikahannya.
"Orang-orang komite berbicara kepada orang tua saya, dan mereka setuju menikahkan saya dengan pria itu. Namun saya punya syarat, saya tetap diizinkan bekerja," kata Hudoidodova.
"Saya ingin tetap bisa bekerja sebagai perawat di rumah sakit," tambah Hudoidodova.
Komite perjodohan memilih Hudoidodova karena wanita dari desa Gulzor itu dinilai sebagai sosok yang terampil, berpendidikan, dan bermartabat.
Karena pernikahan ini atas perintah presiden, maka biaya pestanya ditanggung pemerintah dengan nilai sebesar 1.400 poundsterling atau setara dengan Rp 24 juta.
Komentar pada cerita termasuk salah satu pepatah: "Saya berharap pengantin pria akan tahu apa yang harus dilakukan setelah pernikahan tanpa bantuan dari presiden."
Tapi banyak ditakuti arti dari ekspresi pengantin wanita, mengatakan perjodohan itu "keterlaluan".
"Hal-hal yang tidak di sini," kata salah.
Berita ini sudah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Fakta Menakutkan Dibalik Mempelai Wanita yang Cemberut Selama Pesta Pernikahan