News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Kemanusiaan Rohingya

Pengungsi Rakhine State Sangat Membutuhkan Air Bersih

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perempuan dan anak-anak Rohingya mengantre untuk mendapatkan air di kamp-kamp pengungsi di Teknaf, Banglades, pada Desember 2016. Ribuan warga Rohingya mengungsi dari Rakhine, Myanmar, diduga akibat kekerasan aparat keamanan setempat.

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi mengungkapkan para pengunsi di Rakhine State sangat membutuhkan air bersih.

"Saat ini mereka memang sangat membutuhkan (alat) untuk penjernih air," ujar Ito di Kantor KBRI Myanmar di Yangon, Jumat (22/9/2017).

Ito mengatakan kondisi alam di Rakhine State kecil kemungkinan untuk mendapatkan air bersih. Selama ini, kata Ito, para pengungsi mengandalkan air hujan untuk mendapatkan air bersih.

"Karena kita lihat lokasi, lihat lokasinya di sana yang saya pernah kunjungi, daerah di sana adalah daerah sungai yang langsung berhubungan dengan laut sehingga mereka memanfaatkan air hujan," kata Ito.

Selain itu, Ito mengatakan para pengungsi Rakhine State membutuhkan alat untuk menyemai padi.

Baca: Jusuf Kalla: Agama Bukan Akar Penyebab Konflik

"Di tiga daerah terdampak ini yang termasuk daerah subur untuk menanam padi, mereka sekarang juga mengharapkan adanya alat-alat untuk memotong padi karena mereka masih menggunakan secara konvensional," kata Ito.

Mengenai bantuan tenda, Ito mengungkapkan bahwa para pengungsi sangat membutuhkan itu lantaran beberapa rumah penduduk hangus terbakar.

Namun kedepannya, Ito menyarankan agar bantuan bisa dikirimkan tidak hanya barang atau makanan, tetapi juga dalam bentuk uang yang tujuannya mempermudah pembelian bahan-bahan dasar bangunan untuk membangun rumah.

"Kedepannya mereka berharap apabila ada bantuan dari Pemerintah Indonesia, mereka berharap bisa mendapatkan bantuan dalam bentuk uang yang bisa dibelikan alat-alat atau barang-barang kebutuhan pembangunan rumah maupun tempat tinggal ataupun sarana prasarana sosial lainnya seperti sekolah, masjid atau gereja ataupun pagoda yang dirusak setelah insiden terjadi," kata Ito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini