TRIBUNNEWS.COM, AS - Walikota San Juan, ibukota Puerto Riko, menyebut apa yang dilakukan Donald Trump dalam kunjungan ke pulau yang dilanda badai tersebut sebagai tindakan 'menghinakan' dan menyebut presiden AS itu sebagai 'panglima tertinggi miskomunikasi.'
Lebih jauh, menurut walikota Carmen Yulin Cruz, pertemuan Trump dengan para pejabat setempat yang disiarkan televisi itu sebagai 'Pertemuan kehumasan selama 17 menit.'
Adegan Trump melempar tisu toilet kepada khalayak ramai saat itu, menurut sang walikota, adalah sesuatu yang 'mengerikan dan memuakkan.'
Trump sendiri bercuit di Twitter, bahwa kunjungannya di Puerto Riko berlangsung sangat baik, namun dia juga mengecam laporan media tentang kunjungan itu.
Baca: Politikus PDIP Sebut Gaya Politik Gatot Nurmantyo Mirip Donald Trump
Presiden Trump baru melakukan perjalanan kepresidenan selama lima jam ke San Juan, hari Selasa lalu, dua minggu setelah Badai Maria menghancurkan pulau tersebut, dan menyusul keluhan bahwa pemerintah AS terlalu lambat menangani akibat badai tersebut.
Sekarang ini hanya 7% bangunan di pulau yang merupakan wilayah AS itu yang memiliki listrik dan di beberapa tempat terpencil bahkan terjadi kelangkaan makanan, air dan obat-obatan.
Selama pertemuan dengan para petugas tanggap darurat dan pejabat Puerto Riko, dia berusaha untuk memuji -dan meminta pujian- terhadap langkah-langkah pemerintah.
"Setiap kematian adalah horor," kata presiden, "tapi jika kita melihat bencana yang nyata seperti Katrina, dan kita melihat ratusan dan ratusan orang meninggal, dan kita melihat apa yang terjadi di sini, dengan badai yang benar-benar mengguncang, ini sungguh tak terbayangkan oleh siapa pun."
Donald Trump kemudian menoleh kepada gubernur Puerto Riko, Ricardo Rosello, dan bertanya berapa banyak orang tewas akibat badai tersebut.
"Tujuh belas? Enam belas orang yang dinyatakan resmi, 16 orang berbanding ribuan," kata Trump, mengacu pada badai tahun 2005 di New Orleans yang menewaskan 1.833 orang.
Gubernur Rosello kemudian meralatnya dan mengatakan bahwa jumlah orang di Puerto Riko yang terbunuh oleh Badai Maria telah meningkat menjadi 34 orang.
'Warga kelas dua'
Aleem Maqbool, BBC News, San Juan