Zou juga megajarkan anaknya itu sejumlah permainan yang melatih kecerdasan, seperti puzzle.
Zou bersikeras, entah bagaimana caranya, anaknya juga bisa belajar seperti manusia lainnya.
Ia juga melatih Ding dengan keras.
Sebagai contoh, Ding tak bisa makan menggunakan sumpit karena saraf tangan dan otaknya sangat lemah.
Keluarga Zou memaklumi hal itu, tapi tidak dengan Zou.
Ia terus mengajar Zou agar bisa makan dengan sumpit.
"Aku tidak mau dia malu dengan kekurangan yang dia miliki," kata Zhou.
"Karena dia punya kemampuan fisik dan mental, aku sangat keras mendidik agar dia bisa belajar," kata Zou.
Hasil jerih payah Zou membesarkan Ding Ding dibalas Tuhan.
Ding Ding (kiri) bersama ibunya, Zhou. Dia lulus dengan gelar sarjana dari Teknik Lingkungan Peking University China pada 2011.
Lalu melanjutkan S2 di jusursan Hukum Internasional. Catatan pendidikan Ding tak berhenti.
Dia akhirnya diterima di universitas paling bergengsi sedunia, Harvard University !
Ding Ding mengaku sangat merindukan ibunya saat berkuliah di Harvard.
Dia menyebut, ibunya adalah guru spiritual terbaik baginya. (*)