Tribunnews/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Fenomena langit oranye menghebohkan warga Inggris, Senin (16/10/2017).
Seperti yang terjadi di London, Inggris, langit tampak berwarna oranye dan matahari tampak mengeluarkan kilau merah.
Fenomena asing itu terjadi tak lama setelah Badai Ophelia melanda daerah Eropa.
Tak hanya London, fenomena yang sama juga terjadi di Manchester, Liverpool, dan daerah-daerah lain di sekitar London.
Fenomena tersebut membuat daerah-daerah itu diselimuti langit oranye, yang semakin sore lama-kelamaan berubah menjadi kuning.
Beberapa daerah lain bahkan ada yang awalnya diselimuti langit berwarna merah darah.
Menurut sejumlah ahli, penyebab fenomena langit oranye tersebut ternyata berkaitan erat dengan Badai Ophelia dan kebakaran hutan yang terjadi di Eropa dan Afrika.
Ahli prakiraan cuaca dari Kantor Meteorologi Inggris, Graham Madge, mengatakan fenomena langit oranye dan matahari merah itu disebabkan oleh udara tropis dari Gurun Sahara yang terbawa oleh Badai Ophelia.
Madge menambahkan, udara yang dibawa dari daerah selatan Eropa dan Afrika itu mengandung banyak sekali debu.
"Jadi kemungkinan besar penyebab matahari siang (pada Senin) terlihat merah keoranyean seperti matahari terbenam adalah karena banyaknya partikel debu yang menghalangi sinar matahari," jelas Madge.
Pergerakan udara lintas benua tersebut, kata Madge, juga membuat udara di beberapa wilayah di Inggris menghangat.
Padatnya partikel debu yang menyelimuti beberapa daerah di Inggris itu juga diperparah oleh udara penuh debu yang datang dari kebakaran hutan di Portugal dan Spanyol.
"Beberapa partikel debu kemungkinan juga didapat dari kebakaran-kebakaran hutan, meski menurut saya mayoritas debunya berwujud butiran halus saja," tutur Dave Reynolds dari The Weather Channel.
Sejumlah ahli cuaca memang mengakui bahwa banyak sekali laporan dari warga soal adanya bau terbakar yang menyertai fenomena langit oranye tersebut. (Evening Standard/Mirror Online)