Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pimpinan Mitsubishi Materials memminta maaf karena perusahaannya memalsukan data. Permintaan maaf ini disampaikan dalam jumpa pers, Jumat (24/11/2017).
"Kami meminta maaf sedalamnya atas kasus ini dan akan terus mengusutnya sampai tuntas supaya tidak terulang di masa depan," ungkap CEO Mitsubishi Materials, Akira Takeuchi, Jumat (24/11/2017).
Bahan Mitsubishi dari data inspeksi terbukti dipalsukan pada total tiga anak perusahaan, dengan setidaknya 258 pelanggan berpotensi menerima pesanannya di bawah spesifikasi kualitas yang mereka inginkan.
Akibat pemalsuan data ini saham Mitsubishi Materials jatuh 11 persen dalam perdagangan saham hari ini menjadi sekitar 3.700 yen per lembar saham.
Baca: Air Mata Deisti Tak Lagi Terbendung Kala Menjenguk Setya Novanto di Tahanan
Pemalsuan data pada pengukuran di pabrik Wakayama untuk O-rings, bahan karet yang digunakan sebagai meterai (seal) untuk mencegah minyak, air dan cairan lainnya keluar.
O-rings digunakan dalam berbagai bidang seperti pesawat terbang, mesin industri dan mobil.
Perusahaan telah menyelesaikan pemesanan 40 dari 229 klien yang mungkin menerima pengiriman produk standar.
Masalahnya ditemukan pada Februari setelah Mitsubishi Materials melakukan inspeksi kualitas Desember 2016.
"Tapi Mitsubishi Cable tidak melaporkan masalah ini kepada induk usahanya sampai Oktober, ketika masalah serupa di Kobe Steel mungkin memaksanya untuk mengungkapkan informasi tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (24/11/2017).
Pembuat logam nonferrous Mitsubishi Shindoh mengutak-atik data mengenai kekerasan dan kekuatan tarik produk tembaga yang digunakan pada perangkat elektronik dan terminal untuk mobil di pabrik Fukushima.
Baca: Cerita Korban Penyanderaan: Tak Boleh Lagi Berkeliaran Mulai Jam 6 Sore, Listrik pun Dimatikan
Perusahaan telah menjelaskan situasinya kepada 14 dari 29 pelanggan yang mungkin telah menerima barang-barang ini.