News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lengser dari Jabatan, Mugabe Diberikan Imunitas oleh Otoritas Zimbabwe?

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Robert Mugabe

TRIBUNNEWS.COM, HARARE - Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe kabarnya diberikan imunitas dari tuntutan hukum dan bahkan perlindungan dari ancaman bahaya oleh otoritas Zimbabwe.

Mugabe, yang sudah memerintah selama 37 tahun, mengundurkan diri Selasa (21/11/2017) setelah mendapat ultimatum dari partai yang dipimpinnya untuk bersedia mundur atau dilengserkan oleh parlemen.

Seorang sumber mengatakan, Mugabe telah bernegosiasi dengan otoritas militer Zimbabwe untuk memperbolehkannya tetap tinggal di negara itu usai hengkang dari kursi kepresidenan.

Baca: Penjaga Rumah Kos yang Jasadnya Digerogoti Anjing Peliharaannya adalah Karyawan Laundry

Sumber yang dikatakan terlibat dalam negosiasi itu menyebut Mugabe menolak untuk meninggalkan Zimbabwe dan dikirim untuk mengasingkan diri ke Singapura atau Malaysia.

Mugabe mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mengakhiri hidupnya di Zimbabwe, meski selama ini dirinya sering mendapat perawatan medis di Singapura dan Malaysia, bahkan punya beberapa rumah di sana.

"Tapi, pada intinya (Mugabe) ingin berada di dekat keluarganya, istri dan anak-anaknya, sehingga mereka tidak (terancam bahaya)," ucap sumber tersebut.

Ini bisa berarti negosiasi tersebut juga meliputi kekebalan hukum atas keluarga besar Mugabe.

Menurut sumber tersebut, Mugabe juga menantikan perlindungan atas bisnis-bisnis yang dimiliki oleh keluarganya.

"Ada keterlambatan saat Mugabe hendak mengundurkan diri, negosiasi juga lebih lama karena jumlah investasi Mugabe dan keluarganya," jelas sumber itu.

Selain itu, Mugabe pun dikabarkan akan menerima uang pensiun dari negera, yang dikatakan atas pengabdiannya terhadap negara selama 37 tahun memerintah.

Rakyat Zimbabwe merayakan keputusan Mugabe untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden, setelah surat pengunduran diri Mugabe dibacakan di oleh ketua majelis perwakilan rakyat, Jacob Mudenda.

Melalui suratnya, Mugabe juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan transisi kekuasaan secara damai dan tanpa tindak kekerasan apapun.

Sebelumnya, Mugabe telah diultimatum oleh partainya untuk mundur dari jabatannya, paling lambat Senin (20/11/2017).

Zanu-PF, partai yang berkuasa di Zimbabwe, memecat Mugabe sebagai pemimpinnya dan menunjuk Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai penggantinya.

"Jika tidak, (Mugabe) akan dihadapkan pada proses pemakzulan," demikian pernyataan dari komisi partai tersebut. (Guardian/Independent)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini