Misa diprediksi akan dihadiri sepertiga dari jumlah komunitas Katolik di Myanmar yang sebanyak 660.000 orang.
Mereka akan menyambut Paus yang untuk pertama kalinya berkunjung ke Myanmar.
Selain itu, Paus juga diagendakan untuk bertemu dengan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan Panglima Militer Min Aung Hlaing.
Para pemimpin gereja di Myanmar telah menyarankan untuk tidak mengucap kata "Rohingya" lantaran takut menimbulkan keresahan.
Namun, Paus mengindikasikan akan mengindahkan saran tersebut.
Sementara di Bangladesh, Paus disebut akan mengadakan pertemuan dengan sekelompok kecil pengungsi. Paus menuju Bangladesh pada Kamis (30/11/2017).
Pejabat gereja di Bangladesh berharap 100.000 umat Katolik menghadiri misa terbuka di Dhaka yang bakal dihadiri Paus.
Sebelum Fransiskus, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Bangladesh pada 1986.
Lawatan Paus Fransiskus ke Myanmar dan Bangladesh mencerminkan prioritasnya sebagai pemimpin 1,3 miliar umat Katolik di dunia, yakni menyentuh orang-orang terpinggirkan yang kerap hidup sebagai minoritas.
Dia juga sangat mementingkan perkembangan Gereja di Asia, di mana jumlah umat Katolik tumbuh sembilan persen antara 2010-2015.
Dia telah mengunjungi sejumlah negara di Asia seperti Korea Selatan, Sri Lanka dan Filipina dan Bangladesh akan menjadi negara ke 31 yang telah dia jalani sejak pemilihannya di tahun 2014. (KRISIANDI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dorong Penyelesaian Krisis Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar