Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Semua media besar Jepang hari ini memberitakan mengenai Gunung Agung di Bali beserta dampaknya terutama perjalanan pesawat terbang yang terpaksa tidak bisa lepas landas karena asap Gunung Agung merusak pemandangan udara lokasi bandara.
"Pesawat Garuda pun terpaksa menghentikan penerbangan. Tidak bisa ke luar dari Bali dan tak bisa masuk ke Bali hari ini. Entah besok berharap bisa cerah kembali cuacanya," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (27/11/2017).
Banyak warga Jepang agak kecewa tak bisa masuk dan tak bisa ke luar dari Bali hari ini.
"Apa boleh buatlah karena ini bencana alam dan demi keselamatan penerbangan juga," papar Kosaka Ota kepada Tribunnews.com yang terpaksa menunda penerbangan ke Balinya.
Fuji TV, Nippon TV, NHk, Asahi TV dan sebagainya ikut memberitakan masalah Gunung Agung tersebut serta penundaan pesawat terbang masuk dan ke luar Bali.
Namun umumnya kalangan warga Jepang dapat menerima dengan baik karena perjalanan mereka umumnya diasuransikan termasuk asuransi biaya hotel dan sebagainya apabila ada bencana maupun keterlambatan atau penundaan pesawat, semua masuk ke dalam coverage asuransi Jepang yang jumlahnya cukup besar sehingga mereka dapat menerima dengan baik.
"Kita biasa mengasuransikan perjalanan. Dengan penundaan ini semua akan diganti pihak asuransi asalkan ada bukti pengeluaran dengan baik kita simpan dan nantinya diganti pihak asuransi. Cuma waktu jalan-jalan kita ya agak berkurang dengan bencana alam ini karena cuti dari kantor cuma sekian hari saja," ungkap Ota lagi.
Perhatian masyarakat Jepang saat ini terhadap Bali khususnya kepada pengumuman pemerintah Indonesia karena menyangkut pula diperkenankan tidaknya pemberangkatan pesawat terbang masuk dan ke luar dari Bali.