TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Militan ISIS dikatakan sempat memperingatkan warga di daerah Sinai Utara, Mesir, sebelum sebuah masjid di sana diserang militan bersenjata.
Sekelompok militan bersenjata melakukan aksi penembakan dan pemboman di Masjid Al-Rawdah, Kota El-Arish, Sinai Utara, Jumat (24/11/2017).
Serangan dilakukan saat jam salat Jumat, yang dikatakan telah menewaskan hingga 305 orang.
Para tetua desa Al-Rawdah, El-Arish, ternyata sempat menerima peringatan dari militan ISIS untuk tidak mendukung segala bentuk ritual dan pergerakan aliran Sufi (kelompok muslim yang mendalami ilmu sufisme/tasawuf).
Menurut sejumlah warga dan pejabat setempat, Senin (27/11/2017), peringatan terakhir didapat pekan lalu.
Dalam peringatan tersebut, warga desa Al-Rawdah diperingatkan agar tidak melakukan ritual Sufi pada 29-30 November dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Seorang warga setempat, Mohammed Darwish, mengatakan, warga sempat mendapat ancaman dari militan yang memberikan peringatan tersebut.
Baca: Pengacara: Ahmad Dhani Tersangka, Akan Kooperatif Ikuti Proses Hukum
Ancaman diberikan setelah warga Al-Rawdah menangkap tiga orang yang diduga merupakan anggota militan ISIS atau afiliasinya dan menyerahkan ketiganya ke otoritas Mesir.
"Mereka mengancam kami untuk tidak melakukan ibadah atau perkumpulan Sufi, dan pekan lalu, mereka datang dengan menggunakan motor dan meminta warga untuk tidak ikut ritual Sufi," cerita Darwish.
Namun, jemaah setempat tak peduli dan tetap melaksanakan salat Jumat di masjid tersebut.
Kelompok-kelompok afiliasi ISIS yang bergerak di Sinai memang menilai muslim Sufi beraliran sesat, sehingga harus dibunuh.
Seorang pengamat, Ahmed Saqr, mengatakan bahwa militan ISIS dan afiliasinya juga sudah lama menargetkan Masjid Al-Rawdah, karena menjadi pusat peribadahan muslim Sufi di Sinai.
Masjid tersebut sudah jadi target sejak berbulan-bulan lalu.