News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Ganti Sarung Bantalnya Selama 5 Tahun, Wanita Ini Alami Hal Mengerikan pada Bulu Matanya

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tidak mengganti sarung bantal selama 5 tahun, wanita ini alami hal mengerikan.

TRIBUNNEWS.COM, CINA - Selama dua tahun terakhir, seorang wanita bernama Xu dari Hubei, Cina, mengalami gatal dan kemerahan pada matanya.

Melansir dari World of Buzz pada Rabu (6/12/2017), meski sudah mengalami gejala yang berkepanjangan, ia tidak mencari saran medis dan hanya mengandalkan obat tetes mata untuk menyembuhkan kondisinya.

Hingga pada akhirnya, ia bercerita kepada keluarganya bahwa matanya telah menjadi sangat kering.

Tak hanya itu, bulu matanya pun juga mulai menempel satu sama yang lainnya.

Baca: Ingin Jadi Model, Gadis Ini Nyaris Tertipu Fotografer Abal-abal yang Ingin Rasakan Tubuhnya

Melihat ada yang tidak beres, Xu pun langsung dikirim ke rumah sakit oleh keluarganya untuk mendapatkan perawatan yang benar.

Saat itu, dokter menemukan sejumlah besar tungau bulu mata yang berada di foikel bulu mata Xu.

Hasil pemeriksaan bulu mata Xu (World of Buzz). ()

Meski bukan kondisi yang mengancam jiwa, masalah ini harus ditangani.

Dokter menggunakan mikroskop untuk melihat lebih dekat bulu matanya dan tercengang.

Hanya dalam satu folikel rambut, dokter menemukan lebih dari 10 tungau.

Hasil pemeriksaan tungau yang hidup di bulu mata Xu (World of Buzz). ()

Oleh karena itu, diperkirakan ada lebih dari 100 tungau yang berada di bulu matanya.

Dan tungau-tungau tersebut sudah hidup di bulu matanya selama 2 tahun.

Pada akhirnya, Xu didiagnosis terkena konjutivitis dan blepharitis, suatu kondisi kelopak mata yang meradang karena infeksi bakteri yang diakibatkan oleh tungau.

Setelah mendapatkan perawatan, kondisi Xu pun berangsur membauk dan kini sudah sembuh total.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini