News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Pilu Pengungsi yang Dijadikan Mesin Pemuas Nafsu Wanita Kaya

Editor: Samuel Febrianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, VIENNA - Sudah rahasia umum, pengungsi acapkali menjadi target teroris dan para gembong narkoba.

'Ancaman' bertambah, kini para pengungsi tersebut menjadi sasaran wanita kaya yang haus kebutuhan seks dan belaian pria.

Seperti dikutip Breitbart, Selasa (8/8/2017), pengungsi laki-laki muda saat ini menjadi sasaran perempuan kaya tua di Austria untuk memenuhi kebutuhan hasrat seksual mereka.

Sebagai gantinya, wanita-wanita ini akan mengurus kebutuhan sehari-hari mereka dan memberi mereka uang.

Baca: Makan Konate dan Mahamadou NDiaye Tiba di Palembang

Seorang pengungsi berusia 24 tahun, Hassan, yang melarikan diri dari Irak ke Austria mengatakan bahwa seorang wanita berusia 50-an, sebut saja namanya Linda, mendekati dia di sebuah bar.

Mereka berhasil menemukannya di sana sebelum Linda mengundangnya kembali ke rumahnya, tempat mereka berhubungan seksual.

Keduanya mulai berkencan setelah itu dan Linda bahkan memintanya untuk pindah, seperti dikutip dari Oriental Daily.

Hassan mengungkapkan, Linda membayar semuanya termasuk keanggotaan gym bulanan seharga 120 euro atau setara dengan Rp1,9 juta di sebuah tempat kebugaran mewah di Wina.

Satu-satunya keluhan yang Hassan miliki adalah bahwa Linda menginginkan terlalu banyak seks.

Sebenarnya, dia berkata, "Dia ingin berhubungan seks dengan saya empat kali sehari, saya hanya mesin seks untuknya, tidak lebih."

Baca: Agung Laksono Tidak Yakin dengan Surat Novanto Minta Perlindungan Hukum

Terlepas dari permintaan seksual Linda yang luar biasa, Hassan mengatakan bahwa dia tidak akan meninggalkannya karena dia bergantung pada dirinya secara finansial.

Rupanya sebelum para pengungsi tiba di Austria, wanita setempat akan pergi ke negara-negara Afrika untuk berhubungan seks dengan pria di sana.

Mereka menyebutnya sebagai liburan seks.

Kini setelah para pengungsi itu tersedia di Austria, para wanita telah mengeksploitasi mereka untuk memenuhi kepuasan seksual mereka. (TribunWow.com/Rendy Adrikni Sadikin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini