Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Sebanyak dua orang warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam insiden bentrok di Jalur Gaza, menyusul aksi protes terhadap pernyataan Amerika serikat soal Yerusalem.
Para demonstran Palestina terlibat bentrok dengan pasukan militer Israel di seberang Tepi Barat usai salat Jumat dilakukan, Jumat (9/12/2017).
Baca: Tokoh Lintas Agama Kecam Pernyataan Trump soal Yerusalem
Insiden tersebut dikabarkan menewaskan dua orang, yaitu Mahmud Al-Atal (28) dan Mohammed Al-Safdi (30), berdasarkan informasi dari Hamas.
Sedangkan, seorang lain diketahui mengalami kondisi kritis akibat luka tembakan pada bagian kepala.
Dua korban tewas tersebut merupakan korban jiwa pertama terkait aksi protes terhadap pernyataan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Baca: Soal Yerusalem, Presiden Palestina Ogah Temui Wapres AS
Pasukan Israel kemudian melakukan serangan udara yang menyasar pangkalan militer Hamas di Nusseirat, Gaza.
Serangan udara tersebut dikatakan Hamas melukai setidaknya 25 orang, termasuk di antaranya enam anak.
Minggu (10/12/2017), dua orang warga Palestina di Tepi Barat menjadi korban penembakan, setelah disasar timah panas oleh pasukan tentara Israel.
Baca: PM Netanyahu tentang Yerusalem: Palestina mesti menerima kenyataan
Keduanya ditembak pada bagian kaki lantaran berupaya mendekati sebuah menara pengawas militer Israel di perbatasan Betlehem.
Presiden AS Donald Trump akhirnya resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Gedung Putih, Washington, Rabu (6/12/2017) waktu setempat.
Melalui pernyataan tersebut, Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Baca: Ke Eropa, Menlu Retno Ajak Negara Barat Tak Ikuti Amerika Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel
Empat hari setelah Trump menyatakan pengakuannya, aksi protes sudah berkurang, namun pengakuan tersebut disinyalir akan tetap memicu situasi panas di Timur Tengah.
Selain di Betlehem, di mana bentrokan besar kebanyakan terjadi akibat aksi protes terhadap pernyataan Trump, konfrontasi juga terjadi di Yerusalem dan berbagai lokasi lainnya. (The Guardian/SBS News)