Untuk mengobati depresinya, Ia pun akrab dengan alkohol dan obat-obatan penenang, benzodiazepines.
"Aku harus minum obat itu untuk menjalani semua aktivitasku. Obat itu kuminum bareng dengan miras," kata Nadya.
Nadya sebenarnya ta ingin mencari uang di lembah kelam, tapi ia selalu memikirkan nasib anak-anaknya.
Lalu, di suatu malam, Nadya mengalami momen luar biasa.
Momen ini akhirnya membuatnya mentas dari pekerjaan-pekerjaan di dunia esek-esek.
Saat dia sedang menari striptease, seorang pria mendatanginya.
"Aku saat itu di klab striptease di Florida, Februari 2013. Seorang pria tinggi, yang tak kukenal, mendekatiku. Dia menatap mataku,"
"Dia menggenggam tanganku, lalu berkata dengan lembut. 'Kamu tak perlu melakukan ini semua'. Dia mengulanginya lima kali," kata Nadya.
Nadya menangis saat mendengar ucapan pria itu.
Tapi anehnya, saat Nadya menyeka air matanya, pria itu sudah menghilang begitu saja.
nadya akhirnya pulang, dari kota besar, ke kampung halamannya di Laguna, Orange County, California.
Untuk menghidupi 14 anaknya, Nadya kini bekerja sebagai konselor para pecandu narkoba dan minuman keras.
Ia juga mendapat bantuan dari pemerintah.
Nadya sendiri tak mau menikah. Ia tak menyebut alasan pastinya.
Tapi, meski kini sudah hidup tenang dan nyaman membesarkan 14 anaknya, ia mengaku bahwa keinginannya punya banyak anak adalah kesalahan.
"Aku terlalu egois dengan keinginan punya banyak anak. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana menjalaninya," kata Nadya. (*)