Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang dokter wanita asal Indonesia belajar akupuntur kepada seorang dokter Jepang yang sangat ahli bidang akupunktur di Miyazaki baru-baru ini.
"Dokter Yamamoto ini sangat terkenal sekali bahkan juga terkenal di Indonesia," kata seorang dokter wanita Indonesia yang tidak diungkapkan namanya pada acara televisi "You ha nani shini nihon he" yang disiarkan TV Tokyo, 1 Januari lalu.
Menurutnya, sudah banyak dokter dari berbagai negara datang ke Miyazaki Jepang belajar pengobatan akupunktur kepada Dokter Yamamoto.
Baca: Nyawa Seorang Penambang Tak Tertolong Usai Tertimpa Batu Padas
Dr Toshikatsu Yamamoto, M.D., Ph.D. memang sangat terkenal di Jepang bukan sebagai dokter medis tetapi sebagai ahli akupunktur di Miyazaki Jepang.
Dr Toshikatsu kelahiran 15 Desember 1929 di Nichinan, Perfektur Miyazaki, Jepang adalah seorang dokter yang bekerja di bidang akupunktur.
Dia lulus pada tahun 1956 dari studinya tentang kedokteran di Nippon Medical School di Tokyo.
Setelah itu ia mendapatkan kualifikasi dalam pembedahan, anestesi, dan kebidanan di New Jersey, New York dan Cologne, Jerman.
Pada tahun 1966 ia kembali ke Jepang dan mendirikan rumah sakit.
Baca: Kapolda Irjen Pol Safarudin Bantah Intervensi Parpol terkait Pencalonan Pilkada Kaltim
Selama tahun 1960-an Yamamoto mengembangkan Yamamoto New Scalp Acupuncture (YNSA).
Pada tahun 1991 lulus dari Universitas Miyazaki dengan penelitian untuk akupunktur kulit kepala.
Pada tahun 1998 ia mendirikan Klinik Rehabilitasi Yamamoto di Miyazaki.
Pengobatan yang terkenal saat ini dilakukan olehnya terutama menyembuhkan orang yang lumpuh disamping penyakit lain, dengan cara pengobatan akupunktur, menggunakan jarum tipis di kepala dan badan pasien.
Para ahli dan dokter dari 30 negara berkunjung ke tempatnya di Miyazaki untuk belajar akupunktur darinya saat ini, termasuk dokter-dokter dari Indonesia.
"Banyak yang tidak percaya penyembuhan cara saya lakukan ini. Tapi tak apa lah," kata Dokter Yamamoto dalam acara TV Tokyo tersebut.