Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kota Toyama berupaya bangkit kembali dengan menekankan perhatian sang walikota ke bidang kesejahteraan ibu dan anak. Tak heran tempat penitipan anak, upaya membesarkan anak dan membuat ibu rumah tangga mudah bekerja karena bisa menitipkan anaknya, jadi fokus kota yang terkenal masu-sushi dan kamabokonya.
”Kita bekerja tiga shift karena bukan hanya untuk perpustakaan anak tetapi orangtua juga bisa mengasuh anaknya di sini," papar Atsuko Seguchi dan Satomi Seto petugas perpustakaan kota Toyama kemarin (23/1/2018) khusus kepada Tribunnews.com.
Dua gadis cantik ini memang dengan setia menunggu perpustakaan bersama tamunya yang umumnya anak-anak.
"Oleh karena itu di sini banyak buku anak-anak termasuk ada pula yang bahasa Inggris namun sedikit sekali," tambahnya.
Letak perpustakaan milik pemda Toyama tersebut memang tidak jauh dari Stasiun Toyama, berada di dalam gedung Toyama Children's Plaza.
Tempat ini diantisipasi untuk memainkan peran kunci dalam mendorong keluarga membesarkan anak-anak muda untuk tinggal di dalam kota sebagai bagian dari kebijakan kota yang kompak.
Toyama Children's Plaza, menggabungkan perpustakaan anak-anak dan pusat penitipan anak, dibuka pada bulan Maret 2013.
Fasilitas ini dibangun sebagai tanggapan atas penurunan jumlah penduduk di sana akhir-akhir ini.
Dengan adanya tempat ini orangtua dan pemerintah setempat dapat mendukung membesarkan anak-anak mereka di Kota Toyama, dan untuk membantu mengatasi kesepian dan kegelisahan yang dirasakan oleh orang tua khususnya di dalam membesarkan anak-anaknya.
"Lokasi ini menjadi tempat di mana orang tua dan anak bisa menghabiskan waktu tanpa khawatir yang disubsidi oleh pemetintah," lanjutnya.
Selain tempat ini memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan mencoba pengalaman baru melalui permainan, juga memberikan dukungan untuk menangani masalah keluarga yang membesarkan anak-anak mereka.
Fasilitas ini mencakup ruang untuk anak-anak pra-sekolah bermain, dibangun berdampingan dengan perpustakaan, serta pekerja anak untuk memberikan saran untuk membesarkan anak-anak.
Ada pula ahli gizi untuk memberikan saran tentang makanan bayi, dan seminar berkala serta pelajaran tentang mengasuh anak.
Layanan konsultasi telepon untuk membesarkan anak dimulai pula dan bahkan dilakukan 24 jam sehari, 365 hari setahun, tdak ada libur.
Perpustakaan anak-anak digunakan oleh sekitar 72.000 orang, dan pusat penitipan anak memiliki 65.000 pengguna, dengan jumlah tersebut bertambah setiap tahunnya. Sebagai tempat komunikasi, konsultasi, dan pembelajaran di mana orang tua tidak perlu lagi memprihatinkan dan khawatir akan anaknya.
Membesarkan anak di sana dan dapat menemukan ketenangan pikiran dari pengguna nya yang umumnya wanita dan wanita hamil hingga keluarga (ayah) dengan anak-anaknya hadir pula.
Ada pula suami asing dari Bulgaria yang ikut pula kadang ke tempat tersebut mengantarkan anaknya untuk dititipkan di sana, selain warga China dan warga Korea juga terkadang muncul di tempat tersebut.