"Pak Presiden (Jokowi) sudah bersikeras, jadi walaupun suasana sebenarnya tidak kondusif tapi presiden memutuskan‎ untuk tetap berkunjung ke Afghanistan," tutur Pratikno di kantornya, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Menurut Pratikno, kunjungan Jokowi ke Afghanistan merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia meningkatkan solidaritas ke masyarakat internasional, apalagi sesama negara muslim.
Diketahui, jelang kedatangan Jokowi, lima pejuang Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) melakukan penyerangan Akademi Militer di ibu kota Kabul, Afghanistan pada Senin (29/1/2018).
Sedikitnya lima tentara dan melukai 10 tentara lainnya terluka dalam serangan militan ISIS tersebut.
Serangan ini merupakan yang terbaru dalam gelombang kekerasan tanpa henti di Kabul bulan ini yang dilakukan Taliban dan saingannya ISIS yang telah membunuh dan melukai ratusan orang.
Baca: Serangan di Pos Keamanan Dekat Akademi Militer Kabul Tewaskan 11 Tentara
Serangan hari Senin mulai terjadi sejak pagi, saksi mengatakan dan pertempuran berlanjut lama setelah fajar.
Seorang pembom bunuh diri pertama menghantamkan dirinya ke unit militer yang bertanggung jawab untuk menyediakan keamanan kepada Akademi.
"Lalu diikuti kontak tembak dengan pasukan," kata Dawlat Waziri, juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan.
Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Tetapi Taliban dan kelompok ISIS selama ini menjadi dalang atas serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan Afghanistan.
Setidaknya lima pemberontak yang terlibat dalam serangan di pagi hari ini, menurut Waziri.
"Dua dari para penyerang tewas dalam kontak tembak, dua meledakkan diri melalui rompi bunuh diri mereka dan satu ditangkap oleh pasukan," katanya.
Semua jalan yang mengarah ke Akademi Militer diblokir oleh polisi, yang hanya diperbolehkan ambulans masuk untuk membawa korban terluka ke rumah sakit.