"Saya pernah menemukan kasus di mana seorang gadis telah menjalani operasi ini hingga 15 kali," kata Chumakov.
Elena (22) gadis asal Moskwa, mengatakan dirinya telah dua kali menjual "keperawanannya" dan dia belum berencana untuk berhenti.
"Sekarang ini menjadi pekerjaan saya dan setiap melakukannya saya bisa memenuhi kebutuhan hidup selama beberapa bulan," kata Elena.
Beberapa perempuan bahkan menolak menyebut apa yang mereka lakukan sebagai tindak prostitusi. Mereka beralasan melakukannya untuk mencari pasangan yang tepat sesuai kriteria mereka.
Sementara bagi pembeli, praktik penjualan keperawanan untuk mencari wanita yang belum menjadi milik orang lain sebagai calon istri.
Dimitry, asal Siberia, mengaku telah dua kali membeli keperawanan gadis Rusia berusia 18 tahun. Namun dia belum juga menemukan calon istri yang sesuai baginya.
Tak hanya kaum pria, wanita biseksual juga kadang terlibat dalam jual beli keperawanan ini.
Anna (24), yang telah menikah, mengaku pernah dua kali membayar untuk mendapatkan keperawanan seorang gadis dengan harga 250 dan 500 poundsterling (Rp 4,5 dan 9 juta).
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Dia memilih membayar gadis perawan karena baginya mereka masih suci dan belum "tersentuh", sedangkan perempuan prostitusi terkesan vulgar dan kotor.