News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah, Seorang Bayi Ditemukan Terkubur di Reruntuhan Gedung Dalam Kondisi Hidup

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas penyelamat dari Pertahanan Sipil Suriah berusaha mengevakuasi seorang bayi yang ditemukan masih hidup di dalam reruntuhan di Ghouta Timur.(Twitter/IsmailSCD)

TRIBUNNEWS.COM, GHOUTA - Seorang aktivis Pertahanan Sipil Suriah (SCD), Ismail Abdullah mengabadikan peristiwa yang mengharukan, ketika seorang bayi ditemukan masih hidup di dalam reruntuhan sebuah gedung.

Diwartakan Daily Mirror Rabu (7/3/2018), video berdurasi satu menit tersebut terlihat beberapa petugas penyelamat awalnya berada di reruntuhan sebuah gedung di Douma, Ghouta Timur.

Salah seorang petugas tengah mengais puing-puing ketika dia menemukan ada bayi yang terkubur di dalamnya.

"Ya Tuhan!" teriak petugas tersebut kala mengetahui kalau si bayi ternyata masih hidup. Dibantu relawan lain, dia langsung mengevakuasi bayi itu.

"Berusaha menyelamatkan seorang bayi." Kalimat ini ditulis Alabdullah sebagai caption.

Dia mengonfirmasi kalau bayi itu berhasil selamat setelah ada netizen yang menanyakannya.

Saving baby girl in #Douma #EasternGhauta . pic.twitter.com/I9hPeJ2mtI — Ismail Alabdullah (@ismailSCD) March 6, 2018

Peristiwa tersebut mendapat reaksi dari anggota Komite Palang Merah Internasional, Pawel Krzysiek.

Krzysiek mengatakan, aksi penyelamatan bayi tersebut menunjukkan betapa gentingnya situasi yang ada di Ghouta Timur.

"Masyarakat dengan putus asa sering bercerita kepada kami, anak-anak seharusnya tidak hidup di tengah situasi seperti ini," ujar Krzysiek.

Adapun militer Rusia Selasa (6/3/2018) mengumumkan, sebanyak 13 orang warga sipil berhasil diselamatkan dari Ghouta Timur dengan menumpang truk bantuan kemanusiaan.
Sebelumnya pada Sabtu (3/3/2018), Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, tidak akan menghentikan tekanan militer ke wilayah yang dikuasai oposisi itu.

Ditambahkannya, serangan tetap akan memperhatikan dan tidak melanggar jeda kemanusiaan selama lima jam setiap harinya yang telah ditetapkan sekutu utamanya, Rusia.

Selama dua pekan berlangsungnya serangan udara dan bombardir ke Ghouta Timur, dilaporkan sebanyak 700 warga sipil telah menjadi korban tewas.

Penulis: Ardi Priyatno Utomo

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Terkubur di Reruntuhan, Bayi Ini Masih Hidup ketika Diselamatkan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini