Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM Tokyo - Para pelajar sekolah dasar (SD) Jepang di Tsui, Minami Awaji Perfektur Hyogo Jepang, SD Tatsumi, senang sekali mendapat pelajaran musik genteng dari sensei (guru) Indonesia Arief Yudi (51) pendiri Jatiwangi Art Factory (JAF) Majalengka Jawa Barat kemarin (14/3/2018).
"Anak-anak dengan cepat bisa belajar dan menyesuaikan diri dalam penampilannya, sangat pintar mereka," ungkap Arief kemarin.
Salah satu pelajar kelas enam SD Tatsumi, Shimokawa Maiko (12) mengungkapkan, "Rasanya aneh juga ya main musik genteng dan seperti kita benar-benar berada di Indonesia mungkin ya," paparnya mengomentari setelah main musik genteng.
Yayasan (NPO) Awajishima Art Center sejak 10 tahun yang lalu dengan musisi Makoto Nomura dan lainnya seringkali melakukan penampilan musik sampai ke luar pulai Awajishima tersebut.
Mereka menemukan ada musik menarik dari Jatiwangi sehingga mengundang JAF khususnya Arief untuk hadir ke Jepang saat ini.
Bulan Oktober tahun lalu akhirnya terealisasikan mengundang JAF agar datang ke Minami Awaji dan 28 Februari lalu Nomura mengunjungi Indonesia serta melakukan pertukaran budaya internasional dengan para warga Indonesia.
Permainan musik genteng dan keramik lebih lanjut dengan kunjungan Arief ke Jepang saat ini sekaligus mengunjungi tempat tembikar pembuatan keramik di Fukuoka dan perfektur Shiga seperti desa Arita.
Tatsumi Ko memperkenalkan pembuatan keramik Jati Wangi yang telah berlangsung 100 tahun atau lebih sejak tahun 1905 di Indonesia sehingga kini sudah ditangani oleh generasi ke-4 sampai dengan kegenerasi ke-6.
Sekitar 7000 orang berpartisipasi ke dalam acara tersbeut menggunakan genteng Indonesia dan Awaji sehingga semua peserta tampak sangat terpesona dengan musik yang tercipta dari gabungan kerjasama yang manis tersebut.