TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Politisi muda PDI Perjuangan, Charles Honoris, menghadiri rapat akbar Kongres Nasional India (INC), salah satu partai terbesar di negara berpenduduk lebih dari 1 miliar jiwa tersebut.
Bersama rekan separtainya Irine Roba, Charles datang untuk memenuhi undangan INC yang ditujukan langsung kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Charles yang merupakan anggota Komisi Luar Negeri DPR, mengapresiasi undangan INC yang memang memiliki hubungan baik dengan PDI Perjuangan sejak lama. Terlebih, INC dan PDI Perjuangan juga mempunyai banyak kesamaan.
"INC dan PDI Perjuangan adalah sama-sama partai nasionalis di negara masing-masing," kata Charles dari Stadion Indira Gandhi, New Delhi, India, tempat berlangsungnya Rapat Akbar ke-84 INC, Sabtu (17/3/2018).
Charles mengatakan, INC berdiri sejak 1885 atau jauh sebelum India merdeka pada 1947. Hal ini sama dengan PNI, cikal bakal PDI Perjuangan, yang berdiri pada 1927 atau sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
"INC dan PNI yang lewat perjalanan sejarah kemudian menjadi PDI Perjuangan, sudah berdiri dan berjuang sebelum negara masing-masing merdeka. Tujuannya untuk menentang kolonialisme dan imperialisme yang terjadi di negara masing-masing," kata Charles.
Baca: Charles Honoris: Meriahnya Karnaval Cap Go Meh, Bukti Warga Jakarta Butuh Hiburan
Setelah negara masing-masing merdeka, kata Charles, baik INC dan PDI Perjuangan juga tetap konsisten untuk melawan segala bentuk neokolonialisme dan neoimperialisme di atas muka bumi ini.
"Itu makanya INC dan PDI Perjuangan sama-sama mendukung kemerdekaan bangsa Palestina," ujar Charles.
Selain kesamaan perjuangan, lanjut Charles, tokoh-tokoh INC dan PDI Perjuangan juga dikenal memiliki kedekatan. Jawaharlal Nehru dan Bung Karno, bapak bangsa (founding fathers) sekaligus pemimpin pertama di negara masing-masing, dikenal sebagai sahabat baik.
"Dunia mencatat bagaimana persahabatan Bung Karno-Nehru dengan pemimpin dunia lainnya mewarnai terbentuknya Gerakan Non-Blok lewat KTT Asia Afrika di Bandung 1955," papar Charles.
Bahkan, persahabatan Bung Karno dan Nehru juga terekam lewat surat menyurat kedua pemimpin besar tersebut. Dalam sebuah surat, Bung Karno pernah menulis bahwa India dan rakyatnya terikat erat pada Indonesia dengan darah dan kebudayaan. Hubungan ini telah terjalin dari awal tercatatnya sejarah.
"Kata India juga akan selalu ada dalam hidup kami. Sebagian kata itu merupakan rangkaian huruf pertama yang kami pilih untuk menamai bangsa dan negara ini," ujar Charles mengutip surat Bung Karno kepada Nehru kala itu.
Pada Minggu (18/3/2018), Charles dan Irine rencananya akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden INC, Rahul Gandhi, yang merupakan cucu mendiang mantan PM India, Indira Gandhi dan juga cicit dari PM pertama India, Jawaharlal Nehru.
Esok harinya, Senin (19/3), kedua politisi muda PDI Perjuangan ini juga akan bertemu Bidang Luar Negeri Bharatiya Janata Party (BJP), partai berkuasa di India, dan juga penyelenggara pemilu di negara tersebut.