Laporan Wartawan Tribunnews.com Thamsil Thahir dari Australia
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY — Lima menteri berdiri di belakang Presiden Indonesia Joko Widodo saat menyampaikan pokok pikiran dan sikap Indonesia di hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus Asia Tenggara (ASEAN)-Australia 2018 di International Convention Center (ICC) Darling Harbour, CBD Sydney, Australia, Minggu (18/3/2018) pagi.
Lima menteri yang mendampingi presiden ke-7 Indonesia itu adalah Menkopolhukam Wiranto, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, dan Kepala Badan Kerja sama dan Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Baca: Presiden Jokowi Dorong Pengusaha Australia Berinvestasi di ASEAN
Jokowi mendapat kesempatan berpidato kedua dari 10 pemimpin tinggi negara anggota Asia South East Association Nation (ASEAN).
Hanya Presiden Philipina Rodriguez Duterte yang tak hadir.
Bukan wakil presiden atau menterinya, Duterte hanya mengutus Alan Peter Cayetano, sekretaris Menteri Luar Negeri Philipina.
Baca: Jokowi Jalan Pagi Bareng Para Remaja Indonesia di Sydney
Selain Jokowi, pemimpin ASEAN yang hadir antara lain, Nadjib bin Haji Abdul Razak (PM Malaysia), Daw Aung San Suu Kyi (PM Myanmar), Nguyen Xuan Phuc (Presiden Vietnam), Lee Hsien Loong (PM Singapura).
Kemudian Malcolm Turnbull (PM Australia), Jenderal Prayut Chan-O-cha (PM Thailand), Sultan Haji Hasanah Bolkiah Mu’izzaddin Waddaullah (Raja Brunei Darussalam).
Baca: 18 Santri Bareng Jokowi Pakai Bomber Jacket, Bertemu PM Australia Kenakan Batik
Serta Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun (PM Kamboja), dan Dr Thongloun Sisoulith (Presiden Laos).
Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jack Hoi, ikut memberi kata sambutan yang draftnya digagas di Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta.
Dalam sambutanya, Jokowi memuji keterlibatan aktif Australia dan ASEAN dalam memerangi ancaman terorisme.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Australia atas upaya memajukan kerja sama counter-terrorism dengan ASEAN," kata Jokowi membaca sambutan dalam bahasa Inggris.
Lanjut Jokowi, kerja sama di bidang counter-terrorism menjadi perhatian semua negara.
"Hal ini sangat dapat dipahami mengingat sampai saat ini ancaman terorisme tidak berkurang, termasuk di kawasan kita," imbuh dia.
Secara khusus, Jokowi menyebut fokus Indonesia yang langsung berbatasan dengan utara dan barat Australia, adalah membangun kerjasama sub-regional pasca-Marawi, Philipina.
Kerjasama sub-regulional ini memang digagas Indonesia, Australia, bersama 4 negara ASEAN di gugusan barat Pasifik; Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan juga tetangga Selandia Baru.
"Ini Kerja sama ini merupakan kerja sama yang sangat praktis dan hasilnya langsung dapat dirasakan," katanya.