News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wartawan Pelempar Sepatu Kepada Presiden Bush Maju Dalam Pemilu Irak

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnalis Irak, Muntadhar al-Zaidi

Baca: Giuliani Sebut Trump Beri Uang Tutup Mulut Soal Skandalnya Dengan Bintang Porno

Sepatu itu bahkan dibuatkan menjadi sebuah monumental patung perunggu di sebuah panti asuhan Irak.

Sekarang, pria berusia 39 tahun itu memutuskan untuk maju dalam pemilihan parlemen Irak.

Pemilihan Irak akan digelar pada 12 Mei mendatang dengan sekitar 7.000 calon yang akan memperebutkan 329 kursi di parlemen.

Pemilihan itu menjadi yang pertama sejak 2014 dan yang keempat sejak 2003.

"Seperti yang Anda tahu saya dari waktu yang lalu, saya akan mendukung orang-orang tertindas dan melawan para penindas," demikian dia mengatakan kepada para pendukungnya dalam sebuah rekaman video.

Dia juga berjanji akan memberantas korupsi dan "menuntut orang-orang yang mencuri uang masyarakat Irak."

Zaidi kembali ke Irak dari Beirut dan Eropa, di mana ia telah tinggal sejak ia dibebaskan dari penjara.

Pada waktu itu, katanya kepada wartawan dia telah mengalami siksaan kejam berupa pukulan, kejutan listrik, dan cambukan serta penganiayaan lainnya.

"Memang aku sedang bebas, tetapi Tanah Air ku masih seperti sebuah penjara," katanya saat itu dalam sebuah wawancara televisi.

Simak juga:

Zaidi dalam wawancaranya dengan wartawan Russia Today, Jumat (8/5/2015), mengaku melakukan aksi melemparkan sepatu karena kebohongan yang berasal dari George Bush, yang mengatakan kepada penonton bahwa warga Irak menerima dia dengan mawar.

"Saya melakukannya juga karena pembunuhan terhadap lebih dari 1,5 juta warga Irak dan perpindahan dari lebih dari 5 juta orang, serta membuat lebih dari 5 juta anak menjadi yatim, serta lebih dari 5 juta perempuan menjadi janda. Dan semuanya selain juga untuk pencurian sumber daya nasional, kehancuran Irak dan perpecahan di negara (Irak),” lanjut Zaidi.

Meski mendapat dukungan dari rakyat Irak, dia menolak disebut sebagai pahlawan.

"Saya sudah bilang saya bukan pahlawan. Tapi saya mewakili perasaan seluruh rakyat Irak. Semua etnis Irak dan bagian yang pergi di jalan-jalan untuk mengatakan bahwa mereka semua seperti saya, Muntadhar. Mereka mendukung apa yang saya lakukan karena mewakili Irak, bukan negara atau seseorang di luar angkasa. Saya seorang warga Irak dan demonstrasi saya akan melawan pendudukan AS di Irak,” tegasnya.( The Washington Pos)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini