Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Banjir bandang yang menerjang Vietnam mengakibatkan setidaknya 19 orang tewas.
Hal tersebut seperti dilaporkan AFP mengutip laporan pemerintah setempat, Minggu (22/7/2019).
Laporan terbaru juga menyebutkan 13 orang dilaporkan hilang.
Baca: Israel Evakuasi 800 Anggota Organisasi Kemanusiaan Ke Yordania
Banjir dan tanah longsor berdampak di daerah pedesaan dan perkotaan, termasuk ibu kota Hanoi.
Banjir dan tanah longsor diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Kantor Berita Vietnam, VNExpress melaporkan Sabtu (21/7/2018), penduduk di kabupaten Chuong, di pinggiran kota Hanoi diminta untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju lokasi lebih tinggi guna menghindari bahaya banjir besar terjadi.
"Kita harus aktif bergerak keluar dari rumah. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kita tidak punya waktu untuk bergerak kalau banjir telah datang, " kata seorang penduduk lokal.
Baca: Pertunjukan Pencak Silat Bius Pengunjung Acara Perayaan Hari Indonesia-Mesir
Banyak warga terlihat membawa barang-barang penting di dalam kantong plastik dan membawa ternak peliharaan mereka.
"Rumah saya berada di lokasi yang sangat rendah sehingga saya harus memindahkan beras ke tempat-tempat yang lebih tinggi," ujar penduduk Nguyen Duy Dong kepada VNExpress.
"Sejak sore, kami telah memindahkan lebih dari satu ton beras," tambahnya.
Baca: The Power of Emak-Emak Kini Bukan Sekadar Emansipasi Tapi Kebangkitan Perempuan
Dilaporkan lebih dari 15.000 rumah rusak atau hancur dan lebih dari 110.000 hektar lahan pertanian tergenang.
Beberapa jalan juga tergenang air.
Musim hujan di Vietnam, seperti negara-negara lain di wilayah ini, terjadi antara Juni - November. (AFP/Channel News Asia)