Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Biaya parkir mobil selama satu jam di daerah kecil di Perfektur Aomori, utara Jepang sebesar 5.000 yen atau sekitar Rp 700.000 menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Biasanya biaya parkir mobil paling mahal di daerah Ginza Tokyo hanya sekitar 2.500 yen per jam.
"Memang mengagetkan banyak orang tetapi hal itu tampaknya sudah dibicarakan dengan orang sekelilingnya karena banyak pengunjung yang datang saat Nebuta Matsuri," kata Kitazawa, seorang penduduk Aomori kepada Tribunnews.com, Senin (13/8/2018).
Biaya yang mahal itu biasa disebut Bottakuri.
Sama halnya jika ke bar atau nightclub kita tak tahu harga lalu saat pulang mendapat tagihan yang sangat besar juga disebut Bottakuri.
Biasanya parkir sekitar 500 per per jam, kini ditagih 10 kali lipat.
"Sebenarnya itu tertulis di mesin parkir bukan Bottakuri, tapi matsuri malam, kurang terlihat dan biasanya setelah parkir orang langsung ke festival itu, tak lihat dulu berapa biaya parkir. Begitu pulang kaget saat mau bayar uang parkir ternyata 5.000 yen per jam, maka muncullah masalah besar, sehingga disebut Bottakuri, yang sebenarnya kesalahan konsumen sendiri tidak konfirmasi sejak awal," tambahnya.
Baca: 10 TKI Malaysia Dideportasi ke Lembata, Seorang di Antaranya Ibu Hamil
Kasus ini semakin jadi perbincangan karena ada pengunjung yang parkir sampai 6 jam asyik menikmati Nebuta Matsuri.
Begitu pulang dia mendapat tagihan mesin otomatis tersebut sebesar 30.000 yen.
Dari penelusuran Tribunnews.com ke lokasi parkir, penduduk setempat sudah banyak yang tahu akan hal itu, memanfaatkan keramaian dan sulitnya parkir dengan harga melambung tinggi saat Nebuta Matsuri.
"Sepertinya sejak tahun ini saja. Tahun-tahun lalu tidak ada seperti itu," ungkap Okubo, penduduk Aomori lain dekat lokasi Nebuta Matsuri yang diselenggarakan 2 hingga 7 Agustus lalu.
Kini mesin parkir otomatis itu sudah kembali berharga normal dengan biaya hanya 100 yen per jam.
"Setelah selesai Nebuta Matsuri mesin itu diubah lagi tarifnya oleh pemiliknya dengan harga yang biasa," tambah Okubo.