Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Festival besar Awa Odori berjalan lancar meski panitia penyelenggara merugi 436 juta yen.
Sebelumnya keinginan Wali Kota Tokushima Akiyoshi Endo untuk menyelenggarakan festival tersebut dipecah menjadi empat tempat sempat ditentang keras Ketua Panitia Pelaksana dan Ketua Asosiasi Promosi Awa Odori Minoru Yamada.
"Festival berlangsung sejak Senin (13/8/2018) rencananya hingga besok Rabu," kata sumber Tribunnews.com, Kubota salah seorang panitia di Awa Odori Tokushima, Selasa (14/8/2018).
Namun pertentangan cukup keras antara wali kota dengan Panitia Penyelenggara membuat suasana penyelenggaraan menjadi tegang.
Wali kota ingin agar kerugian dikurangi dengan peningkatan uang sebanyak mungkin. Caranya memecah jadi empat tempat.
"Kalau terlalu ramai kan bahaya bagi anak-anak terdorong bisa cedera lalu siapa yang disalahkan, kan kita juga," kata Endo.
Namun Yamada menolaknya.
Baca: Jawaban Fadli Zon ketika Ditantang Debat Farhat Abbas
"Kita kan jaga tarian rombongan dengan sekitar 60 orang petugas keamanan pasti amanlah," kata dia.
Menanggapi pemecahan jadi empat tempat Yamada juga menentang.
""Kalau dipecah begitu nanti akan muncul rasa diskriminasi kenapa saya di sana kenapa tidak di situ dan sebagainya. Jadi baiknya di satu lokasi saja," kata Yamada lagi.
Akhirnya festival dimulai kemarin malam sekitar jam 22.00 dengan dikunjungi sekitar 1,2 juta orang.
Pengunjung sangat ramai karena inilah salah stau festival musim panas yang paling populer di Jepang khususnya di Tokushima di selatan Jepang.
Penyelenggaraan festival tersebut pinjam uang ke beberapa lembaga finansial dan kerja sama dengan media massa atau koran penerbit surat kabar setempat.
Belum tahu bagaimana cara pembayaran utang tersebut.
Baca: Ketika Prabowo-Sandi Tes Kesehatan, Takut Jarum Suntik, 2 Jam Foto hingga Diminta Dokter Turunkan BB