Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa mendeportasi istrinya, Melania Trump jika menggugat cerai dirinya saat masih menjabat sebagai presiden AS.
Pernyataan kontroversial itu dilontarkan Omarosa Manigault Newman, mantan staf Gedung Putih yang dipecat pada Januari lalu, lewat buku terbarunya, Unhinged.
Baca: 9 Fakta Upacara Pembukaan Asian Games 2018, Indonesia Undang Langsung Pemimpin Korea Utara
"Jika Melania mempermalukan Trump dengan meninggalkannya dia menjabat, Trump akan menemukan cara untuk menghukumnya," tulisnya sebagaimana dikutip DailyMail, Minggu (19/8/2018).
Lahir di Slovenia, Melania memperoleh kewarganegaraan AS pada 2006 silam setelah menikah dengan Trump.
Baca: Lupakan Ambisi, Beto Berharap Timnas U-23 Indonesia Lolos Tanpa Syarat
Banyak orang mempertanyakan bagaimana Melania, yang bekerja sebagai model fesyen, bisa memperoleh 'Einstein' EB-1 visa yang hanya diperuntukan untuk orang-orang kelas atas di negeri Paman Sam itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump telah membuat gerakan untuk menghapus kewarganegaraan dari imigran yang menipu dalam proses naturalisasi.
Omarosa mengklaim Trump memiliki niatan "jahat" terkait imigrasi Melania.
Baca: Tanpa Cristiano Ronaldo, Real Madrid Ditinggalkan Penonton Sampai Titik Terendah
"Karena Donald sepenuhnya menyadari bagaimanapun ia memperoleh kewarganegaraan permanen, ia bisa, jika ada sesuatu yang mencurigakan di sekitarnya, mengekspos metode dan entah bagaimana membatalkannya," tulis Omarosa.
"Trump adalah orang yang pendendam. Menurutku, Melania menghitung setiap menit sampai dia keluar dari jabatannya (sebagai ibu negara) dan dia bisa menceraikannya," pungkasnya.
Stephanie Grisham, juru bicara Gedung Putih, menepis tuduhan Omarosa dalam sebuah pernyataan.
"Nyonya Trump jarang berinteraksi dengan Omarosa. Ini mengecewakan karena dia membalas dengan cara seperti ini, terutama setelah semua kesempatan yang diberikan kepadanya oleh Presiden," kata Griham.
Pekan lalu, Trump mencaci maki Omarosa dengan menyebutnya sebagai "anjing" dan "manusia rendahan" di Twitter.
Cacian itu diberikan setelah Manigault Newman merilis percakapan yang berujung pemecatan oleh Kepala Staf Gedung Putih John Kelly.