Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN - Televisi Iran melaporkan seorang anak berusia 4 tahun yang terluka dalam serangan teror, Sabtu (22/9/2018) saat parade militer di kota Ahvaz meninggal dunia di rumah sakit.
Laporan Minggu (23/9/2018) menunjukkan korban Mohammad Taha berbaring di tempat tidurnya di rumah sakit Ahvaz.
Seorang dokter selanjutnya mengatakan, "Dia mengenakan kemeja hitam ketika ia menghembuskan nafasnya karena ia ada pada upacara berkabung, " merujuk kepada Ashoura, peringatan tahunan berkabung atas wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali.
Baca: Siapa pelaku serangan maut di Iran yang menewaskan 25 orang?
Sebuah foto menunjukan Mohammad Taha dibopong seorang prajurit Iran dalam keadaan terluka.
Foto itu beredar Sabtu setelah aksi penembakan para teroris. Ia meninggal pada hari Sabtu (22/9/2018).
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan langka di kota barat daya Ahvaz.
Sementara para pejabat Iran menyalahkan rezim asing yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).
Seorang wartawan lokal yang menyaksikan serangan mengatakan tembakan berdering selama 10 hingga 15 menit.
Baca: Ricuh Suporter Laga Persib vs Persija, Telan 1 Korban Jiwa
Dijelaskan setidaknya salah satu dari para penyerang, bersenjata dengan senapan serbu Kalashnikov, mengenakan seragam pengawal Revolusioner Iran.
"Kami menyadari itu adalah serangan teroris ketika pengawal mulai menembak," ujar Behrad Ghasemi kepada AFP.
"Semuanya porak-poranda dan tentara mulai berlarian."
"Para teroris tidak memiliki target tertentu dan tidak benar-benar peduli karena mereka menembak siapa pun yang mereka bisa dengan cepat tembak."
Ahvaz terletak di Khuzestan, sebuah provinsi yang berbatasan dengan Irak.
Sebelumnya diberitakan, serangan militan itu menewaskan minimal 29 orang dan melukai lebih dari 60 orang, menurut kantor berita IRNA.
Dikatakan kelompok bersenjata mengenakan seragam militer dan menargetkan pangung VIP di mana pimpinan militer dan polisi duduk. (AP/AFP)