Para pengunjung beramai-ramai mencoba mengenakan pakaian daerah untuk berfoto atau swafoto dengan latar belakang gambar panorama wisata Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang rela antri untuk bergantian mengenakan pakaian daerah Indonesia dan berfoto.
Festival dan pameran yang diprakarsai oleh Kedutaan Besar RI di Rusia merangkap Belarus (KBRI Moskow) ini didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Pariwisata RI, Kementerian Luar Negeri Belarus, KADIN Belarus, Pemerintah Kota Minsk dan BelExpo, serta sejumlah sponsor.
Tujuan festival dan pameran adalah sebagai bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia untuk lebih mempromosikan perdagangan dan pariwisata, serta seni budaya Indonesia di Belarus.
Tahun 2017 total perdagangan Indonesia-Belarus sekitar USD 205,3 juta, meningkat 23,27% dari tahun 2016. Sementara wisatawan asal Belarus ke Indonesia tahun 2017 sebanyak 4.098 orang, meningkat 31% dari tahun 2016.
Menurut Dubes Wahid yang juga diminta berbicara dalam forum ASEAN-Belarus Business Forum tanggal 22 Nopember 2018, berbeda dengan kecenderungan perdagangan ASEAN-Belarus yang menurun 8%, hubungan perdagangan Indonesia-Belarus justru semakin meningkat.
Walaupun hanya berpenduduk sekitar 10 juta, Belarus merupakan pintu masuk pasar Eurasian Economic Union (EAEU) yang berpenduduk sekitar 183 juta orang dan Uni Eropa.
Festival dan pameran yang baru pertama kalinya diselenggarakan ini juga menarik perhatian media setempat terlihat dari liputan yang luas di saluran-saluran televisi utama, radio maupun media cetak dan on-line. Pihak BelExpo sendiri mengakui bahwa acara ini adalah salah satu yang terbesar selama ini dari sisi.