News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Pria di China Selama 15 Tahun Cari Pekerjaan Sambil Menggendong Ibunya

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wang Xianqiang (37) selalu menggendong ibunya, Tian Jinggui, yang lumpuh, saat mencari kerja selama 15 tahun terakhir.(SCMP / WEIBO)

TRIBUNNEWS.COM, CHONGQING - Kisah Wang Xianqiang (37) seorang pria di China menjadi contoh bagaimana seorang anak memperlakukan ibunya.

Wang Xianqiang setia menggendong ibunya yang lumpuh sambil terus berpindah dari kota ke kota untuk mencari pekerjaan.

Selama hampir 15 tahun terakhir, Wang Xianqiang bersama ibunya Tian Jinggui, asal desa Funiu, distrik Qijiang, kota Chongqing, telah berpindah-pindah kota demi mencari majikan yang mau menerimanya.

"Saya bersedia menerima upah yang lebih rendah," kata Wang kepada setiap calon majikannya.

Baca: Manusia Dijadikan Umpan untuk Menangkap Seekor Macan Tutul di India

Namun Wang juga meminta agar diperbolehkan bekerja dengan jam kerja yang fleksibel, agar dapat pulang ke rumah dan memasak makanan untuk ibunya.

"Tapi mereka berpikir saya meminta terlalu banyak," kata Wang yang kerap berakhir gagal mendapat pekerjaan setelah menjelaskan situasi keluarganya.

Sang ibu, Tian, menjadi lumpuh akibat terjatuh saat Wang masih berusia 14 tahun.

Baca: Seorang Pria di India Bunuh Ibunya Akibat Sudah Tidak Kuat Merawat dan Tangung Biaya Pengobatan

Setelahnya, sang ayah yang dengan setia merawatnya.

Namun pada 2003, sang ayah meninggal dan sejak saat itu Tian yang terpukul dengan kematian suaminya menolak berbicara dengan orang lain, kecuali putranya.

Wang yang sebelumnya bekerja di Provinsi Zhejiang, memutuskan kembali ke Chongqing demi bisa merawat sang ibu.

Dia pun memutuskan untuk selalu membawa ibunya bersamanya ketika dia ke kota untuk mencari pekerjaan.

Mereka bisa saja bepergian menggunakan bus atau transportasi umum, namun sang ibu gampang mengalami mabuk kendaraan.

Akhirnya, Wang memilih menggendong ibunya ke mana pun mereka pergi.
"Ibu adalah segalanya bagi saya," kata Wang kepada surat kabar People's Daily, dikutip SCMP.

Wang sempat mendapat pekerjaan di sebuah pabrik pakaian setelah pemiliknya merasa kasihan dengan kondisi keluarga Wang.

Namun pabrik itu hanya buka untuk produksi setiap enam bulan sekali.
Harapan agar Wang dan ibunya dapat hidup lebih baik akhirnya datang dari komite desa.

Saat Wang dan ibunya kembali ke desa Funiu karena pabrik tempatnya bekerja tutup Agustus lalu, komite desa memutuskan untuk membantu melalui permohonan dana kesejahteraan kepada pemerintah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini