Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin saja akan segera bertatap muka dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Seperti yang disampaikan Gedung Putih, menanggapi undangan Erdogan terhadap Trump untuk bisa mengunjungi Turki tahun depan.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Gedung Putih Hogan Gidley menyampaikan kemungkinan tersebut.
"Presiden (Trump) terbuka untuk melakukan pertemuan potensial di masa depan," kata Gidley.
Baca: Antar Jenazah Dylan Sahara, Ifan Seventeen: Tunggu Aku Ya, InsyaAllah Kita Ketemu di Surga
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (25/12/2018), undangan untuk mengunjungi Turki pada 2019 disampaikan Erdogan selama percakapan teleponnya dengan Trump pada akhir pekan kemarin.
Percakapan panjang dan produktif itu juga sengaja dilakukan menyusul keputusan AS yang agak mendadak dalam menarik pasukannya dari Suriah.
Baca: Presiden Donald Trump dan Direktur IMF Sampaikan Pesan Dukacita
Menurut Juru Bicara Erdogan, keputusan AS sangat dipengaruhi oleh komitmen Turki yang menargetkan 'teroris' Kurdi di Suriah.
Namun Gedunh Putih meyakinkan bahwa penarikan sekitar 2.000 tentara AS yang saat ini ditempatkan di Suriah, akan berlangsung secara bertahap dan sangat terkoordinasi.
Seperti yang ditulis Trump dalam cuitannya pada hari Minggu lalu.
Mengikuti langkah Trump, Turki memutuskan untuk menunda operasi militernya melawan para pejuang Kurdi di timur laut Suriah.
Kendati demikian, Erdogan tidak menghentikan ancaman terbarunya yang disampaikan pada Senin kemarin bahwa ia mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah perbatasan.
Sementara itu, Turki juga sedang bersiap untuk menerima delegasi militer AS pada pekan ini untuk membahas mengenai perkembangan strategis di wilayah tersebut.
"Mereka akan membahas bagaimana mengkoordinasikan (penarikan) pasukan dengan rekan-rekan mereka," kata Juru Bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.