Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak 50 tahun terakhir ini pemerintah Jepang tak pernah berikan surat nominasi atau usulan orang asing kepada Panitia Nobel.
"Jepang selama 50 tahun terakhir ini yang kami tahu tak pernah berikan surat nominasi kepada orang asing untuk panitia Nobel," papar Menteri Luar Negeri Taro Kono dalam jumpa persnya sore ini (19/2/2019) menjawab pertanyaan Tribunnews.com.
Selain itu Kono juga tak mau berkomentar mengenai usulan PM Jepang Shinzo Abe yang diisukan memberikan nominasi Nobel Perdamaian kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Saya sebaiknya menarik diri tak memberikan komentar soal Nobel kepada Trump tersebut," tekannya lagi.
Meskipun demikian Menteri Kono mengakui jasa Trump cukup besar dalam perdamaian khususnya upay amenghapuskan peluru kendali nuklir di Korea Utara, membuka pembicaraan langsung dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di tahun lalu.
"Upaya menghapuskan nuklir di Korea Utara yang dilakukan Trump kita akui sebagai upaya perdamaian yang bagus sekali," ungkapnya lebih lanjut.
Selain itu Menteri Kono juga tak mau menanggapi pertanyaan Tribunnews.com mengenai popularitas PM Abe di Singapura atau di Indonesia maupun di Asean.
"Sykurlah kalau populer tapi tanyakan mungkin paling baik ke negara Asean mengapa PM Abe populer di sana," ungkapnya lagi kepada Tribunnews.com.
Hasil survei sebuah televisi Jepang di Singapura minggu lalu menyimpulkan, di negara Singa Laut itu saat ini ternyata orang Jepang yang paling populer adalah PM Shinzo Abe, mengalahkan tokoh atau artis Jepang lainnya.