Baca tanpa iklan
Kini lima tahun berlalu, Hoda yang sempat menikah tiga kali itu mengaku menyesal bergabung dengan ISIS dan meminta diizinkan kembali ke Alabama.
LaPorta mengatakan di grup Facebook, warga Hoover sudah menegaskan mereka tidak ingin Hoda kembali ke lingkungan mereka.
Sementara LaPorta menyatakan dia masih bersimpati kepada temannya itu. Dia berujar Hoda harus kembali, namun berpotensi menerima hukuman.
Dia menuturkan ketika meninggalkan Alabama, Hoda hanyalah gadis kecil yang telah dipengaruhi sehingga berbuat kesalahan.
"Namun melarikan diri dan bergabung dengan organisasi teroris bukan hanya tindakan semborono. Tapi juga harus siap menanggung konsekuensinya," tegas LaPorta.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan Hoda bukanlah warga AS meski dia terbang ke Suriah dengan paspor Negeri "Uncle Sam".
"Ini adalah perempuan yang telah membahayakan nyawa pasukan AS. Dia adalah teroris dan tidak akan kembali," tegas Pompeo.
Sesuai dengan Amendemen 14 Konstitusi AS, pemerintah bakal memberi kewarganegaraan bagi setiap anak yang lahir di wilayahnya.
Terkhusus bagi anak diplomat karena mereka bukan di bawah yurisdiksi AS. Ayah Hoda, Mohammed, disebut bekerja bagi PBB untuk misi Yaman.
Namun Shibly membantah dan menegaskan Mohammed tidak lagi menjabat sebagai diplomat ketika putrinya itu lahir di New Jersey.
Dalam wawancara dengan BuzzFeed pada 2015 ketika sang anak kabur ke Suriah berkata dengan suara parau, AS adalah negaranya.
"Sebagai warga Amerika, jika negara meminta saya untuk mempertahankan kedaulatan, maka saya bakal melakukannya," kata Mohammed.
Baca: Terancam Tak Bisa Kembali ke Negaranya, Hoda Muthana Menyesal Tinggalkan AS Demi Masuk ISIS
Adapun kepada ABC News dari kamp penahanan pasukan Kurdi, Hoda menegaskan dia sudah tidak lagi memercayai ideologi ISIS.
"Mereka bertindak tidak berdasarkan Islam. Saya bakal menentang mereka dengan keras. Saya berharap saya tidak akan dipengaruhi lagi," tukasnya.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Hoda Muthana: Dari Siswi Pemalu Berubah Menjadi Corong ISIS